BATAMTODAY.COM, Batam - Temuan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) di kawasan perusahaan galangan PT PC, Punggur, Kecamatan Nongsa, telah di laporkan ke pemerintah.
"Sudah kami laporkan temuan limbah sanblasting tersebut ke Dinas Lingkungan, KP2K, Polsek Nongsa, serta Kementerian Lingkungan Hidup," kata Kepala Tim Pengawasan Lembaga Kelautan Perikanan Nasional Indonesia (LKPNI) Batam, Ilham Hade, Senin (20/02/2017).
Dia mengatakan, laporan dugaan pencemaran lingkungan tersebut dikirim beberapa hari setelah melihat lokasi pencemaran dan mengambil sampel langsung di PT PC.
"Sebelumnya perusahaan juga sudah kami surati. Tapi sepertinya perusaan cuek dan tak mau tau dengan pencemaran yang dilakukannya," kata Ilham kembali.
Ketua LKPNI Batam, Isparmanto mengatakan, temuan limbah tersebut diketahui berdasarkan laporan dari warga sekitar. Warga, katanya sudah lama meresahkan aktivitas tersebut. "Tangkapan nelayan jauh berkurang sebelum ada perusahaan itu. Ekosistem rusak akibat kegiatan samblasting yang tidak sesuai dengan SOP," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, LKPNI Batam menemukan adanya dugaan limbah B3 sisa sanblasting yang berserakan di kawasan galangan kapal PT PC di Punggur, Kecamatan Nongsa.
"Kami sudah terjun langsung ke perusahaan dan mendapati limbah berbahaya dari sisa samblasting berserakan sampai di bibir pantai lokasi tersebut," kata Ilham Hade.
Ilham mengatakan, adanya temuan limbah berbahaya tersebut berdasarkan laporan masyarakat yang sudah lama resah dengan aktifitas yang merusak lingkungan tersebut.
Kemudian mereka terjun langsung ke lokasi dan mendapati limbah sisa sanblasting berserakan di lokasi perusahaan yang langsung tersambung dengan bibir pantai.
Editor: Dardani
