logo batamtoday
Kamis, 25 April 2024
JNE EXPRESS


Diduga Tak Nyetor, 'Polisi Cepek' di Sagulung ‎Ditangkap Polisi
Sabtu, 13-02-2016 | 14:01 WIB | Penulis: Harun al Rasyid
 
Samuel, sang 'polisi cepek' yang telah 'dipesiunkan'. (Foto: Harun al Rasyid)
 

BATAMTODAY.COM, Batam - Entah harus kemana dan akan bekerja sebagai apa lagi, Samuel Alfredo Simamora tak tahu dan mengaku binggung selain menjadi 'polisi cepek' atau Pak Ogah (membantu pengatur lalu lintas, red).

Pasalnya, setelah diciduk polisi pada Rabu (10/2/2016) lalu, pria 28 tahun itu sudah tak lagi mengatur lalu lintas di u turn Jalan R. Suprapto, tepatnya di putaran Kapling Baru Sagulung.

"Kata polisi ada keluhan dari warga kalau saya mengganggu dan meresahkan. Tapi saya tak tau meresahkannya di mana," tutur Samuel.

Padahal, bekerja sebagai pembantu polisi mengatur lalu lintas dinilainya sangat membantu masyarakat. Apalagi, di lokasi tempat ia jaga sering terjadi kecelakaan lalu lintas. Dan sejak dirinya menggeluti profesi 'polisi cepek', di lokasi tersebut tidak terjadi lagi kecelakaan.

"Justru saya itu membantu, bukan meresahkan masyarakat. Banyak orang yang suka malah memuji saya. Kenapa saya disalahin," ujanya mempertanyakan sikap dua anggota polisi dari Polsek Sagulung yang menangkapnya.

Diceritakan Samuel, saat dibawa dalam mobil polisi, dirinya juga mendapat ancaman dan kerah bajunya sempat diangkat oknum polisi itu. Ia menduga, karena tidak memberikan setoran fee kepada kedua oknum tersebut sehingga mereka bermaksud menyingkirkannya.

"Dari dulu dua orang (polisi, red) itu yang selalu bermasalah dengan saya. Mereka sering minta jatah tapi saya tak mau kasih. Makanya mereka menangkap saya," kata Samuel.

Setelah di kantor polisi, lanjut Samuel, ia disuruh harus menandatangani surat pernyataan di atas materai Rp6 ribu untuk tidak lagi berjaga di tempat itu. Setiap kali ia berusaha membela diri, oknum polisi itu tetap saja memarahinya dan terus menyudutkannya.

"Terpaksa saya tanda tangan surat itu. Materainya juga dari uang saya hasil pendapatan hari itu juga yang cuma dapat Rp8 ribu," ujarnya dengan nada kesal.

Miris memang nasib bapak satu anak itu. Berharap menjadi 'polisi cepek' dengan mengharapkan recehan kasih para pengguna jalan, kini nasibnya tak menentu. Malah ia dikambinghitamkan dengan pekerjaanya membantu warga dianggap meresahkan.

Editor: Dodo

Ucapan Idul Fitri

Berita lainnya :
 
 

facebook   twitter   rss   google plus
:: Versi Desktop ::
© 2024 BATAMTODAY.COM All Right Reserved
powered by: 2digit