BATAMTODAY.COM, Batam - Kalangan mahasiswa mengingatkan Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Batam, Zulhendri, agar merespon keluhan masyarakat. Salah satunya, soal kepadatan arus lalu lintas yang acap kali menimbulkan kemacetan.
Ketua Aliansi Mahasiswa Untuk Kesejahteraan (AMUK) Kepri, Bagas Siregar, mengatakan, titik kemacetan di Kota Batam tiap hari bertambah. Persoalan itu, kata dia, harusnya harus bisa diatasi jika Dishub Batam mempunyai terobosan untuk mengurai terjadinya kemacetan tanpa harus menimbulkan kemacetan lain.
Adapun titik rawan terjadi kemacetan yang kerap dikeluhkan warga, seperti di pintu Nagoya Hill, Patung Kuda, Simpang Frengki, Simpang Kara, dan beberapa titik lainnya. Kemacetan itu, sambung Bagas, terjadi akibat tidak berfungsinya lengan jalan yang dibangun Dishub.
"Kemacetan ini bukan satu atau dua bulan dikeluhkan masyarakat, tetapi sampai sekarang Dishub belum mampu mengatasi. Terobosan baru pun tidak ada," kata Bagas, Rabu (27/5/2015) siang.
Selain pembangunan lengan jalan, kata Bagas, bahu jalan yang dijadikan lahan parkir juga menjadi penyebab terjadinya kemacetan. Padahal, kata dia, pendapatan daerah dari retribusi parkir tiap tahun terus menurun, sementara fakta di lapangan lahan parkir terus bertambah.
Masih kata Bagas, keluhan lain masyarakat yang tak kunjung direspon Kadishub Batam soal portal parkir di Nagoya City Walk. Padahal, Komisi I dan Komisi III DPRD Batam sudah mengingatkan agar Dishub segera meninjau permasalahan ini, namun tetap saja tidak direspon.
"Nah, dalam kasus ini Dihub sendiri yang malah menciptakan kemacetan baru. Kita tidak tahu bagaimana analisisnya kok bisa-bisanya mengeluarkan izin membangun portal parkir dipasang di jalan umum. Ini sangat janggal," terangnya.
Soal kisruh portal parkir Nagoya City Walk, kata Ketua Forum Demokrasi Mahasiswa (FDM) Batam, Alam, menambahkan, pihaknya mendapat informasi jika Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan, sudah memerintahkan Zulhendri untuk meninjau ulang izin pemasangan portal parkir khusus itu. Ironisnya, lanjut dia, perintah wali kota itu pun tak juga digubris sampai sekarang.
"Ini persolan yang cukup serius, sampai-sampa Kadishub tak respon perintah wali kota. Teman-teman wartawan juga harus ditanyakan sama Pak Dahlan," katanya.
Alam juga menyampaikan, kurang responnya Kadishub Batam terhadap keluhan masyarakat semakin mendorong niat mahasiswa untuk melakukan aksi unjuk rasa ke Kantor Dishub. Sebab, persoalan kemacetan, parkir dan proyek pembangunan lengan jalan sudah lama mereka soroti.
"Kami akan geruduk Kantor Kadishub. Jangan karena dia (Zulhendri) tak mampu memimpin, masyarakat jadi tak nyaman. Kami akan minta pertanggungjawabannya soal keluhan masyarakat itu," pungkasnya, tanpa menjelaskan kapan aksi unjuk rasa tersebut akan mereka lakukan. (*)
Editor: Roelan
