logo batamtoday
Jum'at, 29 Maret 2024
JNE EXPRESS


Tanpa Uji Lab, Inilah Perbedaan Beras Murni dan Sintetis Menurut Kadinkes Tanjungpinang
Selasa, 26-05-2015 | 18:55 WIB | Penulis: Charles Sitompul
 
Ilustrasi.  

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Kendati hanya melalui pengamatan dan observasi melalui pengujian umum serta tanpa melalui uji klinis di laboratorium makanan pada sejumlah sampel beras yang diambil Disperindag, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang ā€ˇAhmad Yani meyakini, jika sampai saat ini beras sintetis yang dioplos dengan beras biasa, belum ditemukan di Tanjungpinang. 

Hal itu, dikatakan Ahmad Yani, di Mapolres Tanjungpinang, Selasa,(26/5/2015), setelah melalui uji sampel atas sejumlah beras yang dilakukan dengan cara merendam, membakar, dan ā€ˇpengamatan bulir, serta warna. 

"Dari pengamatan secara kasat mata, dan pengujian umum yang kita lakukan, dari seluruh sampel beras yang diambil, tidak ditemukan adanya campuran beras sintetis yang dioplos dengan beras biasa di di Tanjungpinang," kata dia.

Dari pengamatan dan penelitian yang dilakukan, tambahnya, terdapat perbedaan yang sangat mencolok antara beras sintetis atau plastik dengan beras asli. 

Berikut sejumlah perbedaan beras sintetis dengan yang asli, menurut Ahmad Yani,

- Beras biasa bentuk pola bulirnya bulat dan cenderung lebih mudah dipatahkan, sedangkan beras sintetis polanya lebih khas dan tidak bisa dipatahkan

- Beras biasa kalau dibakar gosong, sedangkan beras sintetis saat dibakar meleleh 

- Beras biasa kalau direndam akan tenggelam, sedangkan beras sintetis akan mengapung 

- Beras biasa warnanya cenderung putih susu, sedangkan beras sintetis cenderung bening.

- Beras biasa kalau tangan dimasukkan pada pada beras cenderung ada debu dan serbuk, sedangkan beras sintetis tidak berdebu. 

Terkait dengan klaim, warga yang mengaku sakit perut dan mengalami gangguan kesehatan, atas dugaan memakan beras yang dibelinya, dan diduga dicampur dengan beras sintetis, Yani mengatakan jika hal itu perlu poengujiaan lebih lanjut, dan orang mengonsumsi beras sintetis juga  tidak akan langsung sakit dengan mudah.

"Selain itu, jika yang nasi dari beras yang diduga dioplos dengan beras sintetis akan menyebabkan sakit, akan banyak warga lainnya yang sakit, dan bukan hanya  satu orang, tetapi warga lain yang juga membeli juga berkemungkinan akan sakit," ujarnya. 

Atas dasar itu, Yani mengatakan, perlu dicari faktor penyebab lain atas sakitnya warga yang mengaku memakan nasi dari beras yang dibeli, khususnya menyangkut hegienisitas, cara memasak, penyimpanan serta penghidangan yang dapat mempengaruhi kesehatannya. 

Sebelumnya, dugaan peredaran beras sintetis yang dioplos dengan beras asli, diakui salah seorang warga, Jalan Brigjen Katamso Gang Kenanga V nomor 5, RT V/RW 2 Kelurahan Tanjungunggat, Yarpis alias Upik (58) telah menyebabkan perutnya sakit.

"Selain itu, Nasi yang sudah 3 hari ini saya masak, tapi sampai saat ini belum basi. Dan sebelumnya, ketika nasi dari beras ini saya makan, perut saya sempat sakit,"ujar Yarpis alias Upik pada wartawan. 

Editor: Dodo

KPU BATAM

KPU BATAM

Berita lainnya :
 
 

facebook   twitter   rss   google plus
:: Versi Desktop ::
© 2024 BATAMTODAY.COM All Right Reserved
powered by: 2digit