BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - TNI Angkatan Laut mengerahkan 64 kapal di bawah komando Gugus Keamanan Laut Armada Barat untuk mengamankan teritorial laut Indonesia, khususnya wilayah Kepulauan Riau yang berbatasan langsung dengan negara tetangga.
Kepala Staf TNI AL Laksamanaā€ˇ Ade Supandi, mengatakan pengerahan 64 kapal tersebut dilakukan untuk mengefektifkan pengamanan dan penegakan hukum di laut, termasuk keberadaan nelayan asing yang memasuki perairan Indonesia untuk mencuri ikan.
"Jadi nelayan kita tak usah takut lagi. Dalam penanganan gangguan keamanan di laut, saat ini sebanyak 64 kapal TNI AL di bawah Komando Guskamlabar terus melakukan patroli, dan untuk percepatan penanganan, saat ini, kita juga melakukan quick response di seluruh wilayah laut Indonesia," kata Ade usai bertemu Gubernur Kepri, Muhammad Sani di Gedung Daerah, Tanjungpinang pada Senin (25/5/2015).
Kapal-kapal patroli TNI AL yang melakukan patroli di wilayah barat ini, disiagakan di Jakarta, Sumatera Barat, Medan, Banda Aceh, Tanjunguban dan Palmatak, Natuna.
"ā€ˇSelain itu, ada juga perbantuan kapal dan pasukan dari Mabes TNI AL," tambahnya.
Atas dasar itu, Ade menyatakan nelayan Indonesia yang melakukan penangkapan ikan di wilayah NKRI, tidak usah takut, karena setiap gangguan di wilayah laut Indonesia akan ditangani oleh TNI AL.
"Tidak usah merasa takut ada serangan dari luar, dan jika sebelumnya ada pengejaran yang dilakukan nelayan asing pada nelayan kita, akan kembali kita kejar nelayan asing tersebut," ujarnya.
Ade mengaku sangat mendukung rencana Pemerintah Pusat, melalui Kementerian Perikanan, yang akan menjadikan wilayah Kepri, khususnya Natuna dan Anambas sebagai kawasan sentra perikanan maritim.
"Kita sangat dukung, sehingga dengan industri perikanan ini akan dapat menambah nilai lebih dan meningkatkan pendapatan daerah, serta kesejahteraan masyarakat di Kepri," kata dia.
Editor: Dodo
