logo batamtoday
Jum'at, 29 Maret 2024
JNE EXPRESS


Seruan Boikot Bayar Listrik di Tanjungpinang Mulai Muncul
Senin, 25-05-2015 | 13:05 WIB | Penulis: Habibi
 

 

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Pasca-demo besar-besaran beberapa waktu lalu, kini seruan memboikot pembayaran listrik ke PLN Tanjungpinang mulai muncul menyusul belum beresnya pelayanan kelistrikan bagi warga di ibukota Provinsi Kepulauan Riau.

Salah satu inisiator Masyarakat Peduli PLN, pemilik akun facebook Rio Sailor belum lama ini mengunggah status di media sosial grup Tanjungpinang yang berisikan imbauan kepada seluruh masyarakat Tanjungpinang untuk tidak membayarkan tagihan listrik.

Hal itu disebabkan karena PLN yang tidak dapat memberikan jaminan bahwa pemadaman tidak lagi dilakukan dan byarpet parah yang terjadi 3 pekan ini.

Pemilik akun Rio Sailor ini mengatakan bahwa hal itu merupakan sikap yang memang harus dilakukan oleh masyarakat mengingat kerugian yang telah dialami oleh masyarakat selama byarpet dilakukan oleh PLN.

Selain mengimbau agar masyarakat tidak membayar tagihan listrik, Rio yang membawa nama People Power Kepri tersebut juga meminta kepada wali kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah dan Gubernur Kepri, Muhammad Sani untuk melakukan pemutihan tunggakan untuk seluruh masyarakat.

Dalam statusnya tersebut, Rio Sailor mengaku bahwa hal itu dilakukan karena melihat apa yang terjadi di Madura dan Solo dengan tidak membayarkan tagihan listrik pernah dilakukan oleh masyarakat di dua kota tersebut dan berhasil. 

"Mengingat turun kejalan tidak ada kejelasan, Polisi pun main hantam padahal penengak hukum dan penjaga keamanan, jadi kami tidak punya pembela, harus cara seperti ini dilakukan," ujar Rio dalam komentarnya.

Kendati demikian, beberapa netizen pesimis bahwa hal itu dapat dilakukan. Pasalnya, kebanyakan masyarakat Tanjungpinang takut jika listrik mereka diputus oleh pihak PLN. Pasalnya tidak ada penanggung jawab yang dicantumkan dalam imbauan tersebut dan masyarakat yang menanggapi status tersebut membutuhkan pembelaan jika memang mereka melakukan itu.

"Ya kami mau, malahan senang melakukan itu, tapi jika tidak ada penanggung jawab, listrik kami diputuskan tidak ada yang membela, ya mikir dua kalilah," ujar Sumarno, salah satu masyarakat yang BAAMTODAY.COM wawancarai untuk menanggapi imbauan tersebut.

Berikut isi status akun Rio Sailor yang diunggah ke media sosial tersebut.

Dengan pernyataan himbauan mengenai krisis PLN yang terjadi, telah bersama-sama kita turun kejanal, baik Wali Kota, dewan, Pejabat, Akademisi, Mahasiswa dan masyarkat Kepri dengan suatu gerakan 'People Power' tidak menjamin pemadaman listrik berakhir dengan cepat. 

Akan tetapi pihak PLN masih melakukan pemadaman secara tikda sehat sehingga merugikan masyarakat Kepri selaku konsumen dari PLN, tidak ada satupun dari pihak pemerintah/pejabat dewan menjamin keputusan setelah masyarakat sama-sama turun kejalan menuntut agar pemadaman tidak terjadi lagi.

Dengan ini mengimbau keseluruh masyarakat Kepri untuk sama-sama memboikot pembayaran dari bulan Juni 2015 hingga listrik diumumkan oleh pihak PLN sudah berjalan baik. 

Pergerakan People Power sangat terharu dan bangga atas antusias masyarakat Kepri hadir dalam aksi tersebut selama dua hari, sehingga menimbang dan mengingat dalam segi keamananpun tidak ada jaminan keselamatan kepada setiap demonstran yang hadir pada saat itu. kita tidak tahu nasib kedepannya apabila gerakan people power ini dilanjutkan untuk turun kejalan dan mungkina akan lebih banyak korban yang cedera akibat pembubaran paksa oleh pihak aparat yang berjaga. 

Demi aksi kelanjutan people power dalam konteks damai, mengimbau untuk memboikot/tidak membayar tagihan listrik kepada pihak PLN pada bulan Juni 2015 sampai pihak PLN mengumumkan listrik telah kembali normal dan apa bila normal dan pihak PLN mengatakan tunggakan kepada masyarakat dan kita people power meminta kebijakan dari wali kota dan gubernur selaku Decision maker dalam hal ini meminta mengadakan pemutihan tunggakan keseluruh masyarakat Kepri.

Jika pihak PLN rugi, kita people power lebih dirugikan oleh pihak produsen yang tidak satu hukum pun membela masyarakat Kepri, justru jika kita melakukan hal-hal anarkis atau lainnya akibat pemadaman tak sehat hukum berpihak kepada PLN sebagai BUMN.
Dengan cara ini, pemerintah pusat akan lebih serisu dan cepat untuk menanggulangi krisis listrik yang terjadi di Provinsi Kepri, aksi ini juga pernah dilakukan oleh Provinsi Madura dan Solo sehingga pemadaman listrik tidak terjadi lagi. 

Wassalam

Salam Hormat

"People Power" Kepri.

Editor: Dodo

KPU BATAM

KPU BATAM

Berita lainnya :
 
 

facebook   twitter   rss   google plus
:: Versi Desktop ::
© 2024 BATAMTODAY.COM All Right Reserved
powered by: 2digit