BATAMTODAY.COM, Batam - Protes sopir taksi khusus Bandara Hang Nadim Batam dan "Trac Rent Car" dilaporkan kembali terjadi. Keributan yang terjadi pada Selasa (21/4/2015) sekitar pukul 11.30 WIB itu dilaporkan berujung kepada pemukulan.
"Awal keributan tadi, ada sopir taksi yang mengangkut penumpang tidak sesuai aturan. Sehingga pihak pengamanan Ditpam BP mencoba meleraikan. Namun berdampak pada pemukulan," kata salah seorang sopir taksi khusus bandara.
Menurutnya, sopir Trac tidak boleh mengambil penumpang karena armada itu merupakan jasa penyewaan kendaraan minimal per hari dengan tarif Rp600 ribu. "Mobil Trac ini kendaraan angkut sifatnya seperti rental. Mobil yang digunakan (Toyota Kijang) Innova, karena itu terkesan ekslusif, terkesan mewah," katanya.
"Jadi, sesuai aturan beberapa waktu lalu tidak boleh mengangkut penumpang per trip. Kalau menggunakan penumpang trip, tentunya sangat merugikan kami sebagai sopir taksi bandara," imbuh dia.
Dia menjelaskan, mobil Trac yang boleh beroperasi di Hang Nadim berpelat hitam jenis Innova, bukan Toyota Avanza ataupun Daihatsu Xenia. Namun dalam aktivitasnya selama satu tahun ini Trac juga mengoperasikan Avanza di Hang Nadim.
"Katanya sopir taksi Trac mendapat telepon dari penumpangnya. Walaupun kejadian ini akibat miskomunikasi, tapi kami menilai sudah menyalahi aturan," terangnya.
Dia menuturkan, pada saat itu sopir taksi bandara yang tidak terima mencoba mendatangi konter Trac di dalam terminal Hang Nadim. Namun dicegah petugas Ditpam BP Batam hingga terjadi aksi pemukulan.
"Siapa yang mukul duluan kita belum tahu, tapi yang jelas sudah ditangani pihak bandara. Nanti akan dilihat dari CCTV. Tapi yang jelas perkaranya tetap jalan sampai ke pihak kepolisian," jelas dia.
Sementara itu Otoritas Bandara Hang Nadim Batam mengatakan, loket Trac yang berada di depan kedatangan. Pada saat itu, sejumlah sopir taksi bandara berupaya masuk ke dalam terminal bandara melalui pintu keberangkatan.
"Saat akan masuk, lima orang sopir taksi bandara dicegah petugas Ditpam. Mereka memberontak, memaksa mau masuk juga karena menganggap Trac telah melanggar kesepakatan," ujar Dendi Gusti Nandar, Kabid Komersil Bandara Hang Nadim.
Karena tetap ngotot ingin masuk, terjadilah adu mulut. "Pada saat terjadi keributan, lima sopir taksi ini diamankan ke lantai dua bandara untuk diminta keterangannya. Pihak bandara akan mengambil tindakan tegas karena sudah menggaunggu kenyamanan di bandara. Tapi tindakan tegas seperti apa belum diputuskan karena harus melihat rekaman CCTV dulu," tutup Dendi.
Pada Kamis (8/1/2015), adu mulut antara sopir taksi bandara dan Trac Rent Car pernah terjadi. Beruntung keributan itu tidak sempat menimbulkan adu fisik, hanya adu mulut. (*)
Editor: Roelan
