logo batamtoday
Jum'at, 26 April 2024
JNE EXPRESS


Lahan Milik Hengky Erosi, Jalan di Tanjungpinang Ini Mirip 'Kolam Bauksit'
Rabu, 01-04-2015 | 20:08 WIB | Penulis: Habibi
 
Petugas dari Pemko Tanjungpinang sedang membersihkan jalan yang ditutupi lumpur bauksit. (Foto: Habibi Kasim/BATAMTODAY.COM)
 

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Jalan di Km8 Atas menuju Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Kepulauan Riau pada Rabu (1/4/2015) siang tadi "memerah" akibat erosi tanah di lahan milik Hengky Suryawan, taipan di Tanjungpinang, setelah diguyur hujan deras. Arus lalu lintas di jalan itu sempat terganggu karena jalanan dipenuhi lumpur.

Warga setempat menduga, erosi itu akibat pemangkasan bukit di lahan seluas 2 hektare milik Hengky itu. Karena tanah turun, drainase di area itu tertutup. Selain "memerah", lokasi tersebut pun sempat banjir.

"Drainasenya kecil, tersumbat lagi. Sementara kiri-kanan turunan. Macam kolam bauksit pula jadinya di sini," ujar Afrizal, warga sekitar.

Warga meminta Henky bertanggung jawab membersihkan jalan raya yang diselimuti tanah liat. Selain itu, warga meminta Hengky mencari jalan keluar agar tanah tidak lagi turun ke jalan.

"Ya bagaimana caranyalah, segera diantisipasi sebelum semakin tebal tanah liatnya, sementara sekarang musim hujan lagi," ujar Afrizal.

Tanah yang menutupi jalan raya tersebut memiliki ketebalan sekitar 6 centimeter (cm) yang menutupi sekitar 5 meter.

Afrizal mengatakan, sebelum bukit yang ada di kawasan tersebut dipangkas, kondisi seperti itu tidak pernah terjadi sebelumnya. "Sebelumnya parit (drainase, red) ini sudah dibersihkan. Tapi ternyata masih juga seperti ini. Kami merasa dirugikan," ujarnya.

Di lokasi sama, Kepala Dinas Tata Kota dan Pengawasan Pembangunan, Efiyar M Amin, mengatakan, pihaknya akan menginformasikan permasalahan tersebut ke Pemrov Kepri. Pasalnya, jalan yang bermasalah tersebut merupakan jalan provinsi.

Sementara Lurah Airraja, Lia Adhayatni, mengatakan, pihaknya akan melakukan mediasi dengan dua perusahaan pemilik lahan yang telah dipangkas tersebut, yaitu PT Prendjak dan PT Bintan Bestari Indah. "Ini lahan milik Pak Bandi dan Pak Hengky. Dalam waktu dekat kita akan lakukan mediasi," ujarnya.

Lia mengatakan, pada intinya, warga minta drainase yang tertutupi tersebut dibongkar dan dilakukan normaliasi. "Memang seharusnya perusahaan yang akan membangun ataupun mengerjakan proyek harus membuat drainase yang memadai," tutupnya.

Hingga saat ini, kata Lia, belum ada permintaan rekomendasi dari pemilik lahan tentang akan dibangunnya lahan kosong tersebut. Namun, Lia mengatakan lahan itu harus diurus.

"Yang jelas dalam mediasi nanti kita akan sampai semua hal yang salah, dan kita minta pemilik lahan memperbaikinya," ujar Lia.

Perwakilan pemilik lahan, Nasrun, yang hadir di lokasi saat Badan Lingkungan Hidup (BLH) meninjau kawasan tersebut saat dimintai keterangan malah kabur. Dia mengatakan hal itu bukan urusan dia.

"Ini bukan urusan saya, saya hanya meninjau, hanya bagian teknis. Kalau mau wawancara langsung saja ke perusahaan," elak Nasrun. (*)

Editor: Roelan

Ucapan Idul Fitri

Berita lainnya :
 
 

facebook   twitter   rss   google plus
:: Versi Desktop ::
© 2024 BATAMTODAY.COM All Right Reserved
powered by: 2digit