BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Badan Pusat Statistik (BPS) Kepulauan Riau mencatat, pada Maret 2015 terjadi deflasi sebesar 0,21 persen di Kota Tanjungpinang.

Deflasi di Kota Tanjungpinang disebabkan turunnya indeks kelompok bahan makanan sebesar 1,68 persen, dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,30 persen. Sedangkan kenaikan indeks harga di Kota Tanjungpinang terjadi pada kelompok bahan makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,35 persen, kelompok sandang sebesar 0,23 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,14 persen, dan kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,22 persen. Sementara untuk kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak mengalami perubahan indeks harga dibanding bulan sebelumnya.

Inflasi tahun kalender (Januari-Maret) 2015 sebesar -0,45 persen dan laju inflasi 'year on year' (Maret 2015 dibandingkan dengan Maret 2014) sebesar 4,61 persen.

Sementara itu pada bulan yang sama, Kota Batam mengalami inflasi sebesar 0,25 persen. Inflasi di Kota Batam disebabkan kenaikan indeks kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,28 persen dan kelompok perumahan, listrik, air, gas, dan bahan bakar sebesar 0,62 persen.

Kemudian dipicu juga oleh kenaikan kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen dan kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,85 persen.  Sedangkan penurunan indeks harga di Kota Batam terjadi pada kelompok bahan makanan sebesar 0,48 persen, kelompok sandang sebesar 0,42 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,03 persen.

Inflasi tahun kalender (Januari-Maret) 2015 sebesar -0,67 persen dan laju inflasi 'year on year' (Maret 2015 dibandingkan dengan Maret 2014) sebesar 5,84 persen. (*)

Editor: Roelan