BATAMTODAY.COM, Jakarta - Porsi pelatihan untuk kepala sekolah akan diperbeesar. Pelatihan juga bakal ditekankan lebih substantif dan bukan sekadar formalitas administratif saja.

"Jumlahnya besar. Asumsikan saja jumlah kepala sekolah itu sebanding dengan jumlah sekolah yang ada, sekitar 208 ribu sekolah," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, pada konferensi pers saat penutupan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) di Depok, Jawa Barat, kemarin.

Anies mengatakan, bentuk pelatihan bagi pelaku pendidikan ini direncanakan akan lebih substantif, dan bukan sekadar formalitas administratif saja. Saat ini Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) sudah ada di Solo, Jawa Tengah. Tempat ini akan menjadi contoh bagi daerah lain dalam melatih guru dan kepala sekolah.

Menurut Anies, pelatihan harus menyentuh kepala sekolah dan guru agar memiliki kepemimpinan dan kemampuan manajerial yang ideal. Bentuk dari pelatihan ini juga akan mempertimbangkan program-program yang pernah ada tapi tidak lagi dijalankan.

Jika program tersebut memiliki efektivitas dan efisiensi dalam pelaksanaannya, maka tidak menutup kemungkinan akan dihidupkan kembali.

Anies mengatakan, yang paling penting yang harus dimiliki oleh seorang kepala sekolah adalah kepemimpinan yang baik. Pada dasarnya semua guru adalah pemimpin. Namun jika selama ini kepemimpinannya baru sebatas di dalam kelas dengan sejumlah murid, dengan menjadi kepala sekolah level kepemimpinan dan manajerialnya harus ditingkatkan. (*)

Editor: Roelan