logo batamtoday
Jum'at, 29 Maret 2024
JNE EXPRESS


Taekwondoin Karimun Diprediksi Bakal Cetak Prestasi
Rabu, 01-04-2015 | 08:02 WIB | Penulis: Khoiruddin Nasution
 
Latihan taekwondo di SMAN 2 Karimun. (Foto: Khoiruddin Nasution/BATAMTODAY.COM)
 

BATAMTODAY.COM, Karimun - Pengurus Cabang Taekwondo Indonesia Kabupaten Karimun berbenah. Pengcab yang dimotori Firmansyah sebagai calon ketua umum dan Nurul Hizam sebagai  ketua harian, serta Samsul sebagai penasehatnya itu, diharapkan mampu mencetak atlet bertaraf nasional dan bahkan sampai ke tingkat internasional.

Kepala Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres) Pengurus Daerah Taekwondo Indonesia Provinsi Kepulauan Riau, Kosasi, mengaku optimis dengan kebangkitan olahraga asal Korea itu di Karimun. Mantan atlet internasional dan pelatih nasional Taekwondo Indonesia ini menilai, meski baru satu kali menggelar latihan di SMA Negeri 2 Karimun, namun dirinya telah melirik seorang siswi, calon atlet, yang nantinya diplot sebagai atlet taekwondo Karimun.

"Meski usianya masih 15 tahun, namun dia memiliki tinggi badan 170 cm dan memiliki postur tubuh yang ideal," kata Kosasi kepada BATAMTODAY.COM, di Hotel Aston Karimun, Selasa (31/3/2015).

Dia berharap pihak sekolah dan orang tua memberikan peluang atlet tersebut untuk meraih prestasi di cabang olahraga taekwondo ini. "Jika prestasi yang diharapkan itu terwujud, Dispora Kepri akan memberikan beasiswa seutuhnya kepada atlet tersebut," terangnya.

Beasiswa yang dimaksudkan pemegang sabuk hitam dan 8 itu yakni, biaya sekolah, kebutuhan harian serta uang saku atlet tersebut akan dipenuhi seutuhnya. Sehingga tugas atlet berprestasi itu hanya belajar dan melakukan latihan taekwondo saja.

"Program itu sedang berjalan. Sehingga Pengda TI Kepri sampai saat ini masih terus menjaring atlet-atlet berprestasi tersebut. Nantinya, atlet berprestasi itu akan ditarik dari tempat asalnya dan disekolahkan ke tempat yang ditentukan Dispora Kepri," terangnya.

Kepala Bidang Perwasitan Pengda TI Kepri, Azhari, menambahkan, pemberian gelar di cabang olahraga taekwondo ini tidak ada habisnya. Bahkan gelar tertinggi disebut profesor.

"Jika sudah sampai ke tingkat ini, maka taekwondoin tersebut sudah mampu menciptakan jurus baru. Sehingga, dengan ditemukannya jurus tersebut, aturan dan tata cara di taekwondo tidak kaku dan selalu uptodate," kata master yang merangkap pelatih nasional dan mantan atlet internasional ini.

Sekretaris Umum Pengda TI Kepri, Supriadi, menjelaskan, kepengurusan Pengcab TI Karimun yang lalu telah lama dibekukan. Di samping memiliki anggota aktif yang fiktif, Pengcab TI Karimun lalu telah habis masa kepengurusannya pada Maret 2015 ini.

"Pengurus yang lama telah lama divakumkan. Sebab di samping tidak efektif akibat domisili ketuanya tidak di Karimun, anggota pengurusnya juga disinyalir telah menyimpang dari AD/ART TI yang berada di bawah naungan Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI)," terangnya.

Dijelaskan, PBTI merupakan satu satunya induk organisasi taekwondo yang sah dan diakui Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Komite Olahraga Internasional (KOI). Sehingga, masyarakat harus jeli memilih dan memilah tempat latihan (dojang) dan pengurus olahraga yang membawa nama taekwondo Indonesia.

"Nanti yang kasihan anak didiknya. Sebab, tidak ada tempat untuk menyalurkan bakat dan prestasi anak tersebut. Padahal imbauan kerap kita berikan," terangnya.

Untuk itu, Pengda TI Kepri dalam waktu dekat akan menggelar musyawarah cabang untuk memilih dan menentukan Pengkab TI Karimun itu. Sehingga, atlet taekwondo Karimun berpotensi dapat  menyalurkan bakatnya di tingkat daerah, provinsi, nasional, Asian Games dan bahkan Olimpiade nantinya.

"Taekwondo merupakan satu satunya cabang olahraga bela diri yang dipertandingkan hingga ke tingkat olimpiade. Tidak ada istilah 'pensiun' di cabang olahraga ini, sehingga olahraga ini tidak memandang usia," tegasnya. (*)

Editor: Roelan

KPU BATAM

KPU BATAM

Berita lainnya :
 
 

facebook   twitter   rss   google plus
:: Versi Desktop ::
© 2024 BATAMTODAY.COM All Right Reserved
powered by: 2digit