logo batamtoday
Jum'at, 29 Maret 2024
JNE EXPRESS


Kaum Muda Terancam Tuli karena Sering Dengar Musik Keras
Senin, 02-03-2015 | 10:10 WIB | Penulis: Redaksi
 
Ilustrasi. (Foto: NME)  

BATAMTODAY.COM - Menurut sebuah laporan terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) lebih dari satu miliar anak-anak muda beresiko mengalami gangguan pendengaran karena mereka mendengar musik-musik bersuara keras. 

Penelitian yang dilakukan WHO mengatakan dari mereka yang berusia 12 sampai 35 tahun, separuhnya memiliki risiko menjadi tuli karena mendengar musik, baik dalam pertunjukkan langsung maupun lewat alat-alat musik yang mereka gunakan.

Laporan ini merekomendasikan agar sekitar 1,1 miliar warga muda dunia menurunkan suara musik yang mereka dengar atau membatasi mendengar musik 15 menit sehari.

Penelitian ini dilakukan oleh Dr Shelly Chadha, ahli mengenai pencegahan tuli di kantor WHO di Jenewa yang meneliti data dari negara-negara yang memiliki penghasilan menengah dan tinggi.

Laporan ini mengatakan mendengarkan musik lebih dari 85 decibels lebih dari 15 menit akan bisa menyebabkan gangguan pendengaran dalam waktu yang pendek.

"Kita memiliki tulang di dalam gendang telinga yang berfungsi mendengar, dan tulang itu bisa rusak karena mendengar musik yang keras." katanya.

"Kalau suara yang kita dengar sekitar 85 decibels, maka itu seperti kita duduk di dalam mobil ketika lalu lintas padat. Dengan tingkat ini, kita bisa mendengar dengan aman selama delapan jam," lanjut Chadha.

"Kalau suara musik sudah mencapai 100 decibels, itu seperti suara mesin pemotong rumput."

"Dengan intenstitas suara seperti itu, kita hanya bisa mendengarnya selama 15 menit atau kurang. dan bila kita mendengar itu tiap hari, maka gendang telinga kita akan rusak," katanya.

Bintang musik rock ternama seperti Pete Townshend dari kelompok The Who dan Neil Young mengalami gangguan pendengaran karena bertahun-tahun tampil dalam pertunjukkan musik.

Namun sekarang para ahli mengatakan teknologi baru seperti alat musik MP3 dan headphone bisa membuat banyak orang mengalami gangguan pendengaran.

"Di masa lalu, anda mungkin harus memperkuat suara musik di rumah sehingga seluruh keluarga bisa mendengar dan bila ada yang tidak suka, akan meminta suara diturunkan," kata  audiologist Wendy Pearce.

"Sekarang dengan adanya headphone, masing-masing kita bisa mendengar musik sendiri-sendiri. Dengan itu, kadang banyak anak muda yang lupa mematikan atau kerap mendengar musik dalam waktu lama. Karena orang lain tidak bisa ikut mendengarkan, mereka tidak bisa mengingatkan," kata Pearce.

Sumber: ABC Radio Australia

KPU BATAM

KPU BATAM

Berita lainnya :
 
 

facebook   twitter   rss   google plus
:: Versi Desktop ::
© 2024 BATAMTODAY.COM All Right Reserved
powered by: 2digit