logo batamtoday
Sabtu, 20 April 2024
JNE EXPRESS


Waspada, Bercak Putih di Kulit yang Dikira Panu Kemungkinan Gejala Awal Penyakit Kusta
Rabu, 28-01-2015 | 09:30 WIB | Penulis: Redaksi
 
Gejala penyakit kusta kering. (Foto: net)
 

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Waspada jika ada bercak putih seperti panu di kulit Anda. Bercak putih yang dianggap sebagai panu itu sering disepelekan oleh sebagian besar masyarakat. Padahal, bisa jadi bercak putih di kulit itu merupakan gejala awal kusta yang jika dibiarkan bisa mengakibatkan kebutaan, bahkan kecacatan.

"Keduanya sama-sama berbentuk bercak putih di kulit. Bedanya, panu memiliki unsur gatal dan kemerahan di pinggiran bercak. Sementara kalau kusta tidak ada rasa gatal dan mati rasa," ujar Dr dr Hariadi Wibisono MPH, Ketua Komite Ahli Eliminasi Kusta dan Eradikasi Frambusia, sebagaimana dikutip dari laman Kementerian Kesehatan.

Hariadi menjelaskan, penyakit kusta terdiri dari dua jenis yaitu kusta kering atau pausibasiler (PB), dan kusta basah atau multibasiler (MB). Gejala bercak putih seperti panu biasanya merupakan ciri umum gejala kusta kering, sedangkan gejala kusta basah lebih mirip kadas, yakni bercak kemerahan dan disertai penebalan pada kulit.

Ciri khas yang mendasar dari kusta adalah kurang rasa (hipoestesi) atau mati rasa sama sekali (anestesi) pada gejala yang muncul. Ini yang menyebabkan penderita kusta bila dibiarkan dapat mengalami kecacatan, karena saraf mereka rusak sehingga mereka tidak merasakan sakit meskipun jari mereka putus.

Kendati demikian, kata Hariadi, kusta dapat diobati dengan obat kombinasi yang disebut multidrug therapy yaitu pengobatan dengan lebih dari satu macam obat yang sudah direkomendasikan. Kombinasi obat dalam blister MDT diberikan sesuai dengan jenis penyakit kusta.

Untuk kusta kering, MDT terdiri dari Rifampisin dan Dapson atau Diamino Diphenyl Sulfone (DDS), tersedia dalam bentuk blister untuk dewasa dan anak. Obat harus diminum sebanyak 6 blister dengan waktu pengobatan selama 6 bulan.

Sementara itu, untuk kusta basah, MDT terdiri dari Rifampisin, Dapson atau DDS, dan Lamprene, juga tersedia dalam bentuk blister untuk dewasa dan anak, yang harus diminum sebanyak 12 blister dalam kurun waktu pengobatan selama 12 bulan.

Hariadi menegaskan, penderita kusta harus berobat. Untuk menjamin keberlanjutan pengobatan, saat ini pemerintah sudah menyediakan obat kusta secara cuma-cuma di puskesmas.

Sementara itu, meski Indonesia telah mencapai eliminasi kusta pada 2000 lalu, namun hingga kini penemuan kasus kusta masih dijumpai di beberapa daerah. Kementerian Kesehatan telah menargetkan agar seluruh provinsi dapat mencapai status eliminasi kusta pada 2019.

Saat ini baru 20 dari 34 provinsi yang sudah berhasil eliminasi. Untuk 2015, target terdekat adalah eliminasi kusta di Provinsi Banten. Tahun 2016, target selanjutnya adalah eliminasi kusta di Sulawesi Tengah dan DI Aceh.

Kemudian tahun 2017, target eliminasi kusta di Sulawesi Tenggara, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Tahun 2018, target eliminasi kusta di Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, dan Gorontalo. Di tahun 2019, target eliminasi kusta di Maluku, Maluku Utara, Kalimantan Utara, Papua, dan Papua Barat. (*)

Editor: Roelan

Ucapan Idul Fitri

Berita lainnya :
 
 

facebook   twitter   rss   google plus
:: Versi Desktop ::
© 2024 BATAMTODAY.COM All Right Reserved
powered by: 2digit