BATAMTODAY.COM, Batam - Keluhan masyarakat atas tumpukan sampah di setiap wilayah di Batam akhir-akhir ini, kurang tepat jika kesalahan itu hanya ditumpukan pada pemerintah daerah.
Di saat pemerintah melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) setiap harinya bekerja keras membersihkan sampah, saat itu pula masyarakat seakan tidak peduli akan kebersihan lingkungan.
"Kami diberi target setiap hari membersihkan beberapa lokasi penumpukan sampah dan membersihkan sampah yang ada di TPS Mega Legenda. Disaat itu masih banyak juga masyarakat yang membuang sampah di parit-parit," kata petugas DKP yang mengaku bernama Budi, Sabtu (24/1/2015).
Terpantau, sepanjang selokan besar di wilayah Kelurahan Belian, Kecamatan Batam Kota sampah dibungkus plastik berserakan. Sampah-sampah itu bukan milik masyarakat sekitar melainkan milik pedagang kaki lima sepajang simpang bundaran SMA Negeri 3 Batam hingga simpang Perumahan Cikitsu.
Pagi hari hingga siang, pedagang dilarang berjualanan di pinggir jalan itu karena bisa menyebabkan kemacetan. Sore pukul 16.00 WIB pedagang yang benyajikan beragam kuliner makanan diperkenankan untuk jualan hingga larut malam namun membayar retribusi. Akibat tidak dilakukan pengawasan, pedagang itu pula membuang sampah sesuka hatinya ke dalam selokan.
Kondisi ini membuat air selokan penjadi hitam karena sampah-terus menumpuk. Di saat hujan, sebagian sampah itu hanyut dan terjadi penyumbatan yang mengakibatkan banjir di perumahan yang posisinya lebih rendah dari perumahan lainnya.
Lurah Belian, Aditya Guntur Nugraha mengatakan, November 2014 lalu pihaknya sudah berkomunikasi langsung dan mengirimkan surat edaran di tingkat RT/RW untuk penataan TPS di lingkungan masing-masing.
"Agar sampah dibuang pada tempatnya, dan DPK sudah meminta data lokasi TPS di tiap keluarahan agar sampah yang menumpuk dapat segera dibersihkan," jelasnya.
Kepada pedagang kaki lima, ia juga sudah meminta kepada RT/RW setempat untuk melakukan pendekatan agar sampah tidak dibuang sembarangan.
Editor: Dodo
