BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, meminta Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) lebih memperhatikan pendidikan di ibu kota, mengingat masih banyak sarana dan prasarana yang kurang, khususnya sarana untuk SLB. Pasalnya, SLB masuk dalam domain Pemprov Kepri sehingga sudah tugas mereka untuk membenahi apa-apa yang kurang, kata Lis.

"Penyandang disabilitas itu semakin bertambah, tapi sarana dan prasarananya malah kurang dan belum ada ditambah-tambah. Itu harus menjadi perhatian," ujar Lis di usai menghadiri peringatan Hari Disabilitas Internasional, di Asrama Haji Tanjungpinang, Senin (15/12/2014).

Lis mengakui bahwa sarana dan prasaran SLB di Tanjungpinang sangat kurang. Sementara dari data yang ada, penyandang disabilitas se-Tanjungpinang ada sebanyak 500-an orang, dan kemungkinan akan bertambah.

"Jangankan fisik, seperti guru sajalah, kita masih sangat kurang. Yaa kita berharap pemprov lebih serius dalam hal ini," terang Lis.

Dari pengakuan beberapa orang tua pemilik anak penyandang disabilitas kepada BATAMTODAY.COM, ternyata masih banyak anak yang belum bersekolah karena mengaku tidak memiliki biaya. Hal ini kata Lis memang sangat disayangkan, sementara pendidikan sangatlah penting untuk mereka.

"Ya kita harap Pemprov Kepri pada tahun 2015 nanti bisalah lebih memperhatikan SLB kita," ujar Lis.

Sementara itu, kondisi SLB Negeri Tanjungpinang yang berada di dua lokasi, yakni di Jalan Kijang Lama dan Jalan Senggarang, masih membutuhkan perhatian serius. Menurut sumber, SLB Negeri Tanjungpinang yang berasa di Jalan Senggarang malah sempat menunggak pembayaran listrik hampir setahun.

Selain itu, karena kedua sekolah itu masih menjadi satu administrasi, bantuan rutin (baca operasional) dari pemerintah daerah pun hanya untuk satu sekolah. Terlebih, secara nomenklaturnya, SLB Negeri Tanjungpinang masih tercatat sebagai SDN 007. (*)

Editor: Roelan