BATAMTODAY.COM, Batam - Putusan Pengadilan Negeri Batam yang mengabulkan gugatan lahan di Kampung Harapan, Bengkong Sadai kepada PT Kencana Raya Maju Jaya pada Selasa (25/11/2014) membuat puluhan warga yang mengikuti persidangan kecewa.

Warga sempat meluapkan kekecewaan mereka dengan menghujat pengadilan yang dinilai tidak adil dalam memutuskan perkara tersebut.

"Kami sudah 20 tahun tinggal di sana. Mau diusir begitu saja, mana keadilan," teriak warga. "Kalau begitu kita lakukan sidang sendiri di lapangan," lanjutnya.

Warga yang sebagian adalah ibu-ibu mengatakan uang paksa Rp1 juta per hari apabila tidak mengosongkan lahan sangat tidak masuk akal. "Pendapatan saja tidak sampai. Mau jual apa biar dapat sejuta sehari," kesal ibu-ibu.

Mereka lalu sepakat untuk meninggalkan kantor pengadilan menuju lahan yang disengketakan. "Kita sidang di lapangan saja, ngapain kita di sini," ujar warga lalu membubarkan diri.

Sebelumnya, Pengadilan Negeri (PN) Batam mengabulkan gugatan PT Kencana Raya Maju Jaya atas gugatan perbuatan melawan hukum di atas lahan satu hektare di Kampung Harapan Bengkong Sadai. Pengadilan memerintahkan untuk mengosongkan lahan yang disengketakan.

Di persidangan yang dipimpin majelis hakim Budiman Sitorus didampingi hakim anggota Alfian dan Arif Hakim disampaikan, telah dilakukan upaya mediasi antara penggugat namun tidak ada kesepakatan.

Budiman Sitorus mengatakan bukti-bukti surat serta ketarangan saksi-saksi yang telah memberikan keterangan dalam persidangan telah memenuhi unsur melawan hukum dan memutuskan mengabulkan gugatan sebagian. "Berdasarkan bukti-bukti surat, lahan a quo sah secara hukum milik penggugat," kata Budiman, Selasa (25/11/2014).

Editor: Dodo