logo batamtoday
Jum'at, 29 Maret 2024
JNE EXPRESS


Karyawan PT Saipem Ditemukan Tewas Tergantung
Senin, 24-11-2014 | 18:32 WIB | Penulis: Khoiruddin Nasution
 
Ilustrasi.  

BATAMTODAY.COM, Karimun - Yon Hendri (42), karyawan bagian welder di PT Saipem Indonesia Karimun Branch (SIKB), ditemukan tewas tergantung, Senin (24/11/2014) sekitar pukul 13.30 WIB oleh pekerja di gudang pembuatan fiber speed boat/mobil RT 001 RW 003 Bangun Sari Kelurahan Harjosari, Kecamatan Tebing.

Kanit Reskrim Polsek Tebing, Iptu Asmardi kepada BATAMTODAY.COM menjelaskan, sekitar pukul pukul 08.00 WIB pagi, Yon Hendri datang ke rumah Ramli (38) sebagai pemilik bengkel pembuatan fiber speed boat/mobil tersebut untuk meminjam uang.

Alasan korban asal  asal Sinulinggi RT 000/RW 000 Lubuk Alung- Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), yang saat ini beralamat di Desa Pangke Barat, Kecamatan Meral Barat tersebut meminjam uang, untuk pulang kampung karena anaknya sedang dalam keadaan sakit setelah jatuh dari sepeda motor.

Namun, pemilik bengkel tidak memberikan pinjaman, sebab sedang tidak memiliki uang. Kemudian sekitar pukul 09.00 WIB Hendri meninggalkan bengkel tersebut.

Usai makan siang atau sekitar pukul 13.30 WIB, Andi (33) warga Paya Manggis Kelurahan Baran Timur, Kecamatan Meral yang merupakan salah seorang pekerja di bengkel pembuatan fiber speed boat/mobil itu, datang ke lokasi dan masuk ke dalam gudang. Namun dirinya langsung melihat Hendri dalam keadaan tergantung.

"Yang menemukan almarhum pertama kali adalah pekerja tersebut, persisnya di tiang sebelah kiri bengkel dengan menggunakan tali nilon warna biru, menggunakan baju kaos warna biru dan celana jeans warna biru. Saat ditemukan pekerja itu, lidah almarhum dalam keadaan terjulur keluar," ungkap Asmardi.

Sementara itu istri Hendri, Yuliana Saragih saat ditemui di RSUD Karimun sekitar pukul  15.00 WIB menyebutkan, bahwa dirinya baru datang dari Padang menjelang siang ke Tanjung Balai Karimun, untuk menemui suaminya, yang sudah dua minggu tidak berjumpa.

Dia menjelaskan, pada Minggu malam kemarin, suaminya itu menelepon keluarga di Padang dan mengatakan akan pulang ke Padang untuk mengambil akta kelahiran anak dan meminjam uang ke rentenir sebesar Rp5 juta.

"Mendengar hal itu, keluarga pun marah. Mulai dari itulah HP suami saya tidak bisa dihubungi lagi. Tapi yang membuat saya terpukul, niat datang ke Karimun untuk berjumpa, tapi yang dijumpai telah meninggal dunia," katanya sembari meneteskan air mata.

Informasi yang berhasil dihimpun, pihak keluarga tidak mengizinkan almarhum menjalani visum. Bahkan besok, Selasa (25/11/2015) jenasah almarhum akan disemayam di TPU daerah Kecamatan Karimun.

Editor: Dodo

KPU BATAM

KPU BATAM

Berita lainnya :
 
 

facebook   twitter   rss   google plus
:: Versi Desktop ::
© 2024 BATAMTODAY.COM All Right Reserved
powered by: 2digit