BATAMTODAY.COM, Batam - Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Batam gencar melakukan sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 11 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Sampah kepada masyarakat Batuaji. Sesuai dengan prosedur, sosialisasi itu dimulai dari tingkat RT yang digelar di kantor Kecamatan Batuaji, Kamis (30/10/2014) pagi.

Kepala Bidang (Kabid) Kebersihan DKP Batam, Yudi Admaji, menyampaikan, sosialisasi Perda Nomor 11 Tahun 2013 itu bertujuan mewujudkan Kota Batam yang bersih, hijau, indah dan nyaman. Di mana pada 2016, seluruh masyarakat Kota Batam sudah paham akan pentingnya kebersihan dan tahu akan sanksi yang sudah diatur apabila membuang sampah dengan sembarangan.

"Sosialisasi Perda Nomor 11 Tahun 2013 ini kita lakukan mulai tahun 2014-2015. Penerapannya langsung pada tahun 2016," kata dia, usai memberikan pemaparan mengenai kewajiban, tanggung jawab dan sanksi yang diatur dalam perda tersebut.

Selain melakukan sosialisasi melalui perangkat RT, lanjut pria yang pernah menjabat Sekretaris Camat Belakang Padang itu, ia bersama jajaran DKP Kota Batam kerap turun langsung ke tengah-tengah masyarakat untuk mengatasi persolan sampah sembari memberi pemahaman tentang pengelolaan sampah.

Dia juga kerap mengimbau masyarakat agar membuang sampah di tempat yang sudah ditentutan. "Yang ditangani langsung oleh DKP Kota Batam mencakup wilayah III, yakni Sekupang, Batuaji dan Sagulung. Saya hampir setiap hari turun ke tengah-tengah masyarakat agar bagaimana permasalahan sampah di Kota Batam ini dapat terselesaikan sesuai dengan perda yang sudah ada," harapnya.

Untuk mengangkut sampah dari lingkungan masyarakat di wilayah III, lanjut Yudi, DKP Kota Batam memilik berbagai jenis armada pengangkutan. Masing-masing 24 unit di Kecamatan Sekupang, 34 unit di Kecamatan Sagulung, dan 34 unit di Kecamatan Batuaji.

"Kita juga punya 67 unit bin container (bak sampah mobile, red) dengan kapasitas tampung 4 ton yang tersebar di tiga kecamatan di wilayah III. Bin container ini kita sediakan untuk menampung sampah masyarakat di TPS," katanya.

Mengingat akse ke pemukiman warga yang masih belum semua terjangkau akibat jalan sempit, kata Yudi, pihaknya masih butuh penambahan armada lagi, khususnya armada pick up dan truk armroll.

Kendati jumlah kekurangan armada belum bisa ditentukan karena harus membutuhkan kajian, kata Yudi, kelengkapan armada itu akan dapat menunjang kinerja petugas untuk membersihkan Kota Batam.

"Jumlah armada masih kurang, tapi harus dikaji dulu. Sekarang, bagaimana tingkat kesadaran masyarakat Kota Batam betapa pentingnya kebersihan itu,"sebut dia.

Di tempat yang sama, Kabid Program DKP Batam, Aisrin, menyampaikan, sosialisai perda pengelolaan sampai akan terus dilakukan mulai dari tingkat kecamatan, kelurahan, dan langsung ke lingkungan masyarakat. Hal ini, kata dia, sudah menjadi tekad DKP untuk membuat Kota Batam yang bersih, hijau, indah dan nyaman.

"Bulan depan kami akan lakukan di Kecamatan Seibeduk. Setelah dari kecamatan, kita juga akan lakukan sosialisasi langsung ke lingkungan masyarakat," jelas dia.

Perda Nomor 11 Tahun 2013 yang saat ini disosialisasikan itu, kata Aisrin, bertujuan untuk memberdayakan masyarakat untuk mengelola sampah secara mandiri, seperti yang sudah mereka lihat di Kota Surabaya. Selain itu, juga untuk memperkenalkan kepada masyarakat dengan pola Bank Sampah.

"Harapan kita, tahun 2016 Kota Batam sudah bisa menyamai Kota Surabaya," tutup dia. (*)

Editor: Roelan