logo batamtoday
Jum'at, 29 Maret 2024
JNE EXPRESS


Sering Dipukuli, Siswi SMP Ini Laporkan Bapaknya ke Polisi
Jum'at, 24-10-2014 | 16:04 WIB | Penulis: Romi Chandra
 
AEP, siswi SMP saat melapor ke Mapolresta Barelang lantaran sering dianiaya ayah kandungnya.

 

BATAMTODAY.COM, Batam - AEP (15), terpaksa harus melaporkan bapakanya sendiri, YP (40) ke Polresta Barelang karena sering mendapat kekerasan baik di sekolah maupun di rumah. Masih menggunakan seragam sekolah, AEP mendatangi kantor polisi didampingi para guru dan Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kepri, Jumat (24/10/2014) siang.

Selain itu, YP juga ikut ke Mapolresta Barelang saat AEP diantar para guru dan KPPAD ke Mapolresta Barelang. Wajah AEP terlihat lesu dan mata bengkak karena baru selesai menangis.

Menurut keterangan Komisioner KPPAD Kepri, Erry Syahrial, gadis belia ini memang sering mendapat perlakukan kasar dari bapaknya. Bahkan, AEP malas pulang ke rumah karena selalu dimarahi tanpa sebab.

Dijelaskan Erry, YP dilaporkan ke kepolisian karena setelah memukuli anaknya di depan sisa dan guru di SMPN 43 Legenda Malaka. Para guru yang melihat kejadian tersebut tidak tega melihat kejadian dan sepakat memanggil KPPAD dan melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.

"Korban sering mendapat perlakuan kasar dari bapaknya. Tidak hanya di rumah, bahkan di sekolah si bapak tidak segan-segan memukuli AEP," kata Erry, Jumat siang.

Kejadian lanjut Erry, berawal ketika AEP menraktir salah satu temannya yang berulang tahun dengan cara berhutang di kantin sekolah. Namun YP mendapat informasi kalau anaknya punya hutang di kantin dan langsung mendatangi sekolah.

Sesampai di sekolah pagi tadi sekitar pukul 10.00 WIB, tanpa basa basi YP langsung mencari anaknya dan memukul serta menendang AEP di depan siswa dan guru. Bahkan kepala AEP juga dibenturkan ke dinding sambil mengeluarkan kata-kata makian.

"Hal seperti ini sudah sering terjadi di lingkungan sekolah. Para guru sudah tidak tahan melihat perlakuan seperti itu dan sepakat melaporkan ke polisi. Tadi kami juga sudah melakukan rapat di sekolah," lanjut Erry.

Selain itu, AEP selama ini memang tinggal dengan bapaknya serta seorang adiknya. Orangtuanya sudah lama bercerai. Bapaknya ini sudah punya istri baru dan juga ikut tinggal bersama mereka sampai akhirnya meninggal.

Semenjak ibu tirinya meninggal, AEP semakin sering mendapat pelakuan kasar. "Bapaknya ini sudah tiga kali menikah. Pertama ibu kandung AEP dan sudah bercerai. Kemudian menikah lagi dan istrinya meninggal. Terakhir ia juga menikah dengan wanita lain dan tinggal bersama mereka. Meski sudah nikah lagi, AEP masih mendapat perlakuan kasar," jelas Erry lagi.

AEP sendiri saat ini sudah tidak mau tinggal dengan bapaknya. Ia ingin bapaknya diadili sesuai dengan hukum yang berlaku. AEP juga ingin kembali tinggal dengan ibu kandungnya.

"AEP ingin tinggal dengan ibu kandungnya, tapi kita tidak mengetahui dimana ibunya sekarang. Yang jelas, saat ini AEP sudah duduk kelas tiga SMP. Pendidikannya harus lanjut. Kita akan fasilitasi pendidikannya sambil mencari keberadaan ibu kandungnya," jelas Erry lagi.

Hingga pukul 15.30 WIB, AEP bersama para guru masih berada di Mapolesta Barelang membuat laporan. Pewarta juga belum mendapat keterangan lebih lanjut dari pihak kepolisian terkait masalah penganiayaan bapak terhadap anak ini.

editor: Dodo

KPU BATAM

KPU BATAM

Berita lainnya :
 
 

facebook   twitter   rss   google plus
:: Versi Desktop ::
© 2024 BATAMTODAY.COM All Right Reserved
powered by: 2digit