BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Ratusan mahasiswa Stisipol Raja Haji Tanjungpinang menggelar aksi demo di kantor Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) di Dompak, Kamis (23/10/2014). Mereka menuding adanya diskriminasi pemberian dana bantuan belajar dari Dinas Pendidikan Kepri.

"Aksi ini kami lakukan sebagai bentuk protes dan kekecewaan kami sebagai mahasiswa Stisipol terhadap Pemerintah Provinsi Kepri yang melakukan diskriminasi dan KKN pada mahasiswa serta pelajar dalam pemberiaan dana bantuaan belajar dari APBD Kepri," kata Siswandi, koordinator aksi.

Dia menyampaikan, dana bantuan belajar yang dianggarkan pada APBD Provinsi Kepri selalu meningkat. Namun, kuota untuk mahasiswa Stisipol Raja Haji semakin berkurang.

"Bayangkan saja, jumlah mahasiswa Stisipol penerima bantuaan belajar hanya 130 orang pada tahun lalu, dan menjadi 100 orang pada  tahun 2014. Hal ini jelas-jelas diskriminatif akibat banyaknya KKN dalam pemberiaan dana bantuaan belajar," terang Siswandi.

Mahasiswa juga mempertanyakan pembangunan perpustakaan Stisipol yang hingga tiga tahun tidak kunjung selesai dibangun Dinas Pendidikan Provinsi Kepri. Selain itu ada juga pembuangan limbah bangunan di sekitar kampus Stisipol.

"Banyak KKN dan korupsi dalam pembagiaan dana bantuan belajar dari Provinsi Kepri ini. Oknum-Oknum tertentu hanya mementingkan dan mengutamakan kroni dan keluarganya untuk mendapatkan dana bantuan belajar sehingga mahasiswa yang tidak memiliki kroni di Dinas Pendidikan terabaikan," tuding mahasiswa lainnya.

Pantauaan BATAMTODAY.COM, selain melakukan orasi, mahasiswa yang melakukan aksi di depan pintu utama kantor Gubernur Kepri juga sempat bersitegang dengan PPTK pembagiaan dana pendidikan, Pansuri. Hingga pukul 10.17 WIB tadi, ratusan mahasiswa masih melakukan orasi dan aksinya. (*)

Editor: Roelan