BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanjungpinang mengajukan pencekalan terhadap tersangka korupsi dana hibah pada pemilihan gubernur Kepulauan Riau (Kepri) tahun 2010 lalu, kepada Kantor Imigrasi.
Pencekalan itu diajukan terhadap tersangka Novianto Rovita dan Said Agil, yang saat itu masing-masing menjabat sebatai bendahara dan sekretaris KPU Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Maruhum menjelaskan, Novianto Roviandri dan Said Agil telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi dana hibah sebesar Rp1,3 miliar dari total dana Rp10,3 miliar yang dikucurkan Pemerintah Provinsi Kepri dari APBD TA 2010.
Sebanyak 18 orang saksi juga sudah diperiksa dan dimintai keterangan. Saat ini berkas keduanya juga sudah hampir rampung. Penyidik kejaksaan tinggal menunggu hasil audit BPK atas nilai kerugiaan dari dana hibah yang digunakan.
"Jika audit BPK sudah keluar, kedua tersangka langsung diamankan. Berkasnya sudah siap, kok. Sebelum diamankan, kedua tersangka dicekal dulu," ungkap Maruhum.
Selain itu, kejaksaan juga berencana akan kembali memanggil tersangka Said Agil untuk diperiksa sebagai saksi. Mengenai penahanan, Maruhum berdalih, sampai saat ini belum dilakukan mengingat keduanya selama pemeriksaan selalu kooperatif. (*)
Editor: Roelan
