logo batamtoday
Jum'at, 19 April 2024
JNE EXPRESS


Cegah Invasi Nelayan Asing, Pengamanan Wilayah Tambelan Hendaknya Diperketat
Rabu, 01-10-2014 | 16:41 WIB | Penulis: Harjo
 
Bupati Bintan, Ansar Ahmad.
 

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Anggota TNI AL, Kopda Hardiansyah (28), bersama empat nelayan bernama Jumari alias Aceng (28), Hendri (25), Udin (21), dan Saefudin (27), yang dilaporkan hilang pada Kamis (28/8/2014) lalu, diduga terlibat konflik dengan nelayan Thailand di perairan yang berjarak 5 jam dari Tambelan arah ke Midai, Kabupaten Natuna. Kelimanya juga diduga ditangkap nelayan Thailand di lokasi tersebut.

Nelayan Thailand dengan kapal berukuran sekitar 30 GT, dengan berkelompok lima atau enam kapal menggunakan pukat harimau. Pada malam hari mereka mudah dikenali karena lampu kapalnya berwarna merah. Sementara nelayan Tambelan sering mematikan lampu karena takut terjadi konflik dengan mereka.

"Nelayan Tambelan dengan kapal kecil, ukurannya 3 atau 4 GT. Peralatan pancing, rawai, bubu, jaring. Sangat sederhana, sementara mereka lebih canggih, lebih besar, orangnya lebih banyak, juga berkelompok," kata Alwi, warga Tambelan, Rabu (1/10/2014).

Di lokasi tersebut, kata Alwi, nelayan Tambelan beberapa kali dikejar nelayan Thailand pada malam hari. Apalagi setelah kejadian hilangnya empat nelayan dan satu anggota TNI AL tersebut, menyebabkan nelayan trauma dan ketakutan untuk melaut.

"Nelayan saat ini tak berani lagi ke lokasi 5 jam ke arah Midai tersebut. Padahal ikannya melimpah di sana," terangnya.

Alwi menceritakan, awal perginya empat nelayan bersama Kopda Hardiansyah, Kamis (28/8/2014). Jumari bermain ke Pos TNI AL (warga menyebutnya camp) untuk menemui Hardiansyah. Lalu Hardiansyah mengajak Jumari untuk berpatroli mengelilingi perairan Tambelan.

Jumari yang berasal dari Banten, dikenal warga memiliki tenaga dalam, mengajak sepupunya bernama Saefudin, dan Udin. Keduanya yang berasal dari Banten, juga dikenal memiliki tenaga dalam.

Mereka juga mengajak Hendri, yang dianggap sangat paham lokasi sekitar Tambelan ke arah Midai, di mana nelayan Thailand sering 'mangkal'.

Setelah bepergian, satu hari kemudian, warga masih ada yang bertemu dengan kelimanya sewaktu meminta cabe dan minyak goreng untuk memasak. Setelah itu sudah tidak pernah ada kabar lagi.

Menyikapi kasus ini, Bupati Bintan, Ansar Ahmad, meminta TNI AL meningkatkan pengamanan di Tambelan. Juga menambah peralatan, sarana prasarana kapal dan senjata, agar perairan Tambelan terjaga dari ancaman pihak asing.

"Kalau personil TNI AL kurang, hendaklah ditambah. Jangan libatkan warga dalam berpatroli. Begitu juga dengan kapal dan sarana prasarana pengamanan, seperti senjata dan kapal. Apabila masih kekurangan, hendaklah ditambah, agar memadai, mengingat keselamatan dan pengamanan nelayan harus kita utamakan," kata Ansar.

Ansar  juga berharap TNI AL dapat segera menemukan kelimanya orang yang dinyatakan menghilang  dalam kondisi selamat. Walau pun kelimanya memang sudah lebih dari satu bulan menghilang. (*)

Editor: Roelan

Ucapan Idul Fitri

Berita lainnya :
 
 

facebook   twitter   rss   google plus
:: Versi Desktop ::
© 2024 BATAMTODAY.COM All Right Reserved
powered by: 2digit