BATAMTODAY.COM, Batam- Aksi damai yang dihelat oleh LSM Gebrak dan BEM Ibnu Sina pada Senin (22/9/2014) menyorot tiga hal yang saat ini sedang hangat dan menjadi perbincangan, bukan hanya di tingkat lokal, namun juga skala nasional.
Agung Wijaya, Ketua Presidium LSM Gebrak menyebutkan tiga hal yang menjadi sorotan mereka yakni mengenai dugaan gratifikasi kepada pejabat Pemko dan DPRD Batam periode 2009-2014 terkait dugaan jual beli Pulau Bokor.
"Mabes Polri harus berani menangkap pihak-pihak yang terlibat dalam dugaan gratifikasi jual beli Pulau Bokor. Semua sudah terang benderang, tinggal bagaimana mengambil tindakan hukumnya," tegas Agung.
Agung menyebut pintu masuk untuk menyelidiki hal ini adalah dugaan gratifikasi yang sudah ramai di media mengenai aliran puluhan kendaraan Jeep Rubicon seharga ratusan juta kepada oknum anggota DPRD Batam periode lalu.
Selain itu, elit di Pemko Batam juga harus diperiksa mengingat aliran dana ini tak sedikit dan diduga menggunakan dana hasil pencucian uang.
"Kami minta agar PPATK membuka aliran dana yang berhubungan dengan dugaan gratifikasi kasus Pulau Bokor yang melibatkan pejabat Pemko dan DPRD Batam," ujar Agung kembali.
DPRD Batam pada periode 2014-2019 juga harus berani membentuk Panitia Khusus (Pansus) untuk menyelidiki kasus ini dan rekomendasinya nanti harus diserahkan kepada pihak berwajib untuk ditindaklanjuti secara hukum.
Sorotan lainnya adalah mengenai perebutan kursi ketua komisi. Agung menilai, menjelang pemilihan ketua komisi ini banyak sekali isu-isu yang berbau SARA mulai didengungkan oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab.
"Isu itu dilontarkan karena ada pihak-pihak yang takut terganggu, terutama dalam pengolahan anggaran," kata Agung.
Saat ini, lanjut Agung, yang terpenting bagi anggota DPRD Batam adalah menunjukkan kinerja positif dan berkontribusi kepada seluruh rakyat Batam, bukan hanya kepada konstituennya saja.
"Saya mengutip quotes yang disampaikan mendiang Gus Dur, 'Tidak penting apa agama atau sukumu. Kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang. Orang tidak akan pernah tanya apa agamamu'," pungkasnya.
Editor: Dodo
