BATAMTODAY.COM, Batam - Direktur Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Kepri, Komisaris Besar Pol Agus Rohmat mendapat penghargaan prestasi setelah terjun langsung dalam penangkapan sindikat narkotika internasional atas tersangka Ong Beng Song alian Ong alias Ben Cs dengan barang bukti berupa narkotika jenis ekstasi sebanyak 163.365 butir.

Selain Agus juga mendapat penghargaan berhasil melakukan pelacakan jalur pengiriman narkotika oleh sindikat yang diletakkan dalam mesin kompresor dari Malaysia, hingga pengawalan pengiriman ke beberapa daerah di tanah air dan dilakukan penggerebekan di Jakarta.

Selain kepada Agus, Kapolda Kepri Brigadir Jenderal Pol Endjang Sudradjat juga memberikan penghargaan kepada anggota Ajun Komisaris Besar Heru Agung Nugroho, Komisaris Harry Andreas dan delapan anggota lainnya dalam keberhasilan mengungkap kasus tersebut.

"Penghargaan ini diberikan atas prestasi anggota dalam melaksanakan tugas yang memberikan hasil atau kontribusi yang lebih dari yang diharapkan, sesuai Keputusan Kapolri No. 3 tahun 2011 tetang pemberian penghargaan di lingkungan Polri," ujar Kabid Humas Polda Kepri Ajun Komisaris Besar Hartono kepada wartawan di Mapolda Kepri.

Selain itu, penghargaan juga diberikan kepada Ajun Komisaris Besar Roby Karya  Adi dan 9 anggota lainnya atas keberhasilannya mengungkap jaringan peredaran Narkotika jenis shabu seberat 3.356 gram serta kepada Komisaris Wiwit Ari Wibisono dan Ardiansyah atas kreatifitasnya membuat sistem aplikasi android One Touch Go Sisbinkar Biro SDM Polda Kepri.

"Penghargaan ini diberikan melalui seleksi Dewan Kebijakan Polda Kepri," kata Hartono.

Agus yang dikonfirmasi BATAMTODAY.COM menyampaikan rasa terimakasih atas kepercayaan yang diberikan Kapolda Kepri melalui tim seleksi kelayakan Polda Kepri. Menurutnya penghargaan tersebut diperoleh tidak terlepas dari peran masyarakat yang memberikan kontribusi berupa informasi.

"Kami anggota dalam melakukan pengungkapan tidak mudah. Dalam pengungkapan kasus ini kami anggota harus melalui risiko yang cuku tinggi dari sindikat narkotika yang selalu mengintai. Pada saat kontrol delivery dari Kepri ke beberapa wilayah Sumatera dan Jawa hingga di Jakarta. Dan tentunya dalam menyimpan rahasia. Jika rahasia itu bocor sedikit saja hingga diketahui sindikat narkotika ini, risikonya taruhan nyawa," kata Agus.

Menurut Agus, modus operandi yang digunakan tersangka Ong Beng Song di Indonesia modus terbaru. Di Indonesia kasus yang sama terungkap dua kali, salah satunya yang berhasil diungkap Ditresnarkoba Polda Kepri.

"Di Kepri kasus ini merupakan kasus yang terbesar yang berhasil diungkap dengan modus operandi terbaru yakni menggunakan kompresor," tutupnya.

Penghargaan ini diberikan  bukan hanya bagi personel di Mapolda Kepri tapi termasuk bagi anggota  yang berprestasi yang ada di satuan wilayah polres dan polresta di Polda Kepri.

Editor: Dodo