BATAMTODAY.COM, Batam - Awal tahun 2021 Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) kelas I Batam menerima satu unit mobil mini bus predator mobile Surveilans (laboratorium bergerak) bantuan dari Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI.
Mobil mini bus ini dilengkapi dengan peralatan laboratorium. Dimana tugasnya nanti untuk keliling atau mobile melakukan pengecekan sampel Covid-19 di Batam dan Kepri pada umumnya. Hal itu guna mempercepat mengidentifikasi sempel covid-19, agar penanganan lebih cepat dari yang sekarang.
Kepala BTKLPP kelas I Batam Budi Santosa menuturkan, bantuan mobil Surveilans ini guna menunjang kinerja BTKLPP dalam melayani kebutuhan laboratorium terlebih pemeriksaan sampel Covid-19. Mobil ini dilengkapi dengan mesin PCR RT, automatis ekstraktif, BSC, Lamin airflow serta alat TCM dengan kecepatan pemeriksaan 100 sampai 150 sampel dalam sehari.
"Lama pemeriksaan sama seperti di laboratorium 4-5 jam tergantung jumlah sampel yang ada," ujar Budi, Jumat (22/1/2021).
Kehadiran Mobil Predator Mobile Surveilans, menambah peralatan pengecekan sampel Covid-19 di BTKLPP Batam. Sebelumnya BTKLPP Batam sudah memiliki tiga unit mesin PCR yang mampu mengecek sampel Covid-19 diatasi 200 sampel perhari. Penambahan mobil dan peralatan laboratorium ini tentu sangat baik untuk kelancaran proses pengecekan sampel di BTKLPP selanjutnya.
Kasubag TU BTKLPP Batam Ismail menuturkan, menu sudah diterima pada awal bulan Januari 2021 lalu, mobil predator mobile Surveilans belum digunakan. Hanya saja uji coba kendaraan dan peralatan sudah dilakukan beberapa waktu lalu.
"Belum (dioperasikan-red), baru selesai di uji coba oleh petugas. Alhamdulilah uji coba tidak ada kendala. Sekarang mobil berada di BTKL," ujar Ismail.
Dia menambahkan jumlah sampel yang masuk sepanjang Januari ini sudah mulai menurun dari tiga bulan di penghuni tahun 2020 lalu. Jumlah saat ini masih kisaran 200 sampel perhari dan Desember 2020 lalu umunya diatasi 260 sampel perhari.
"Alhamdulillah sudah mulai stabil sekarang. Meskipun masih banyak tapi agak menurun dari tahun akhir tahun 2020 lalu," ujar Ismail.
Editor: Yudha
