BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir sepertinya mengurungkan niat membentuk holding bank. Malah, ia berpendapat bank BUMN akan lebih tepat jika fokus pada bisnis inti masing-masing.

Untuk PT BNI (Persero) Tbk, misalnya, Erick menyiapkan sebagai bank sumber pendanaan internasional.

"BNI saya tantang menjadi source of international funding (sumber pendanaan internasional), saya mengarahkan BNI menjadi bank internasionalnya Indonesia karena jejaknya BNI sudah ada di New York dan Hong Kong," ujarnya lewat video conference pada Jumat (3/7/2020).

Erick memastikan bisnis BNI tersebut tidak akan bersinggungan dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai bank korporasi negara. Bank Mandiri, ia menyebut fokus sebagai bank yang banyak melayani korporat.

Kemudian, untuk PT BTN (Persero) Tbk, Erick menyatakan dukungannya agar BTN berfokus pada pendanaan perumahan. Ia juga mendorong BTN untuk bersinergi dengan BUMN lainnya, seperti Perum Perumnas demi menguatkan visinya sebagai bank pendanaan perumahan.

"BTN saya benar-benar dukung menjadi bank fokus ke perumahan, Perumnas pendanaannya fokus ke sana," lanjutnya.

Hal sama untuk BRI yang dipatenkan sebagai bank rakyat yang difokuskan menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) kepada pelaku ritel dan UMKM.

Lebih lanjut, Erick juga berencana untuk melakukan merger bank syariah BUMN. Targetnya, penyatuan bank syariah rampung pada Februari 2021.

Ia menilai Indonesia sebagai negara mayoritas umat muslim memiliki potensi besar untuk opsi pendanaan syariah. Oleh karena itu, ia berharap bank syariah BUMN dapat menjadi bank alternatif utama untuk segmentasi tersebut.

"Saya mau menjadikan syariah agar ada alternatif, jangan sampai Indonesia berpenduduk muslim terbesar tidak punya fasilitas itu. Kalau syariah dimergerin akhirnya bisa jadi top itu bank, menjadi alternatif pilihan," pungkasnya.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha