logo batamtoday
Jum'at, 29 Maret 2024
JNE EXPRESS


Pengamat Sebut Aktivitas Perdagangan Ganggu Ekosistem Perairan Tanjungpinang
Jum\'at, 29-11-2019 | 18:40 WIB | Penulis: Redaksi
 
Kelompok masyarakat saat membersihkan sampah di Perairan Tanjungpinang. (Diskominfo Kepri)  

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Aktivitas perdagangan maupun rumah tangga disebut mengganggu ekosistem di sejumlah perairan Kota Tanjungpinang.

Hal ini disampikan pengamat lingkungan, Fadhliyah Idris, dalam seminar bertema 'Menyelamatkan Lingkungan di tengah Desakan Ekonomi' yang diselenggarakan Komunitas Bakti Bangsa di Tanjungpinang, Kamis (28/11/2019).

"Sampah-sampah plastik tidak hanya mengganggu keindahan laut, melainkan juga memberi pengaruh negatif pada ekosistem di laut," ungkap Fadhliyah, seperti dilansir situs resmi Diskominfo Kepri.

Ia mengatakan, sejumlah mahasiswa telah mengkaji pengaruh limbah di perairan terhadap ikan, karang maupun padang lamun. Hasil kajian mahasiswa terhadap ikan sembilang, contohnya, ditemukan mikro plastik pada lambung ikan yang suka dikonsumsi masyarakat.

Selain itu, pada sekitar karang juga ditemukan tumpukan sampah, yang potensial menyebabkan kerusakan karang tersebut. "Pada padang lamun juga ditemukan benda, yang dapat mengganggu pertumbuhannya," katanya.

Fadhliyah mengemukakan, persoalan pencemaran di pemukiman padat sejumlah pelantar di Tanjungpinang juga perlu mendapat perhatian serius. Tumpukan sampah itu menyebabkan ekosistem di perairan pelantar itu menjadi terganggu, bahkan mati.

Pembenahan tidak cukup dengan pembersihan sampah di pelantar yang sifatnya sporadis, melainkan harus terus-menerus diingatkan agar dilakukan pembersihan.

"Harus dimulai dengan menyintai lingkungan laut, kemudian merasa memilikinya sehingga tidak rela perairan menjadi kotor," katanya.

Direktur Air, Lingkungan dan Masyarakat (ALIM), Kherjuli mengatakan, aktivitas perdagangan kerap menimbulkan permasalahan lingkungan. Di pesisir Kepri, banyak sampah-sampah nonorganik, seperti botol plastik dan kantong plastik.

Pengelolaan sampah plastik juga masih belum maksimal sehingga menyisahkan permasalahan. "Semestinya pada seluruh produk yang kemasannya menggunakan plastik tertera label yang bertuliskan buanglah sampah pada tempatnya," katanya.

Editor: Gokli

KPU BATAM

KPU BATAM

Berita lainnya :
 
 

facebook   twitter   rss   google plus
:: Versi Desktop ::
© 2024 BATAMTODAY.COM All Right Reserved
powered by: 2digit