logo batamtoday
Jum'at, 29 Maret 2024
JNE EXPRESS


Membaca Sikap Tegas Jokowi Terhadap Para Pelaku Pungli
Rabu, 17-07-2019 | 15:04 WIB | Penulis: Redaksi
 
Ilustrasi pungutan liar alias pungli. (Foto: Ist)  

Oleh Muhammad Ridwan

DALAM pidatonya pada acara Visi Indonesia, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyampaikan ketegasannya terkait dengan pemerintahan yang akan dipimpinnya selama 5 tahun kedepan.

Jokowi mengawalinya dengan mengajak audiens untuk sadar bahwa bahwa saat ini kita hidup dalam sebuah lingkungan global yang sangat dinamis. Dimana fenomena tersebut penuh dengan kecepatan, resiko, kompleksitas dan kejutan yang sering jauh dari kalkulasi kita.

Ia juga mengajak kepada seluruh masyarakat untuk terus mencari sebuah model baru, sebuah cara baru, nilai-nilai baru dalam mencari solusi dari setiap masalah-masalah yang dihadapinya, tentunya dengan inovasi-inovasi, dimana kita semuanya harus mau dan akan dipaksa untuk mau.

Tak luput Jokowi juga menegaskan, bahwa kita harus meninggalkan cara-cara lama. Pola yang lama. Baik dalam mengelola organisasi, lembaga maupun dalam mengelola pemerintahan. Yaitu dengan cara mengubah yang sudah tidak efektif diubah menjadi efektif.

Manajemen tersebut dirasa perlu karena menurut Jokowi, kita harus menuju pada sebuah negara yang lebih produktif, memiliki daya saing dan fleksibilitas tinggi dalam menghadapi segala perubahan.

Sektor pembangunan infrastruktur sepertinya tak akan lepas dari serangkaian pidatonya, program visioner Jokowi adalah dengan membangun infrastruktur besar seperti jalan tol, kereta api, pelabuhan dan bandara dengan kawasan-kawasan produksi rakyat.

Nantinya kawasan tersebut akan disambungkan dengan kawasan-kawasan industri kecil, kawasan ekonomi khusus dan kawasan-kawasan pariwisata.

Hal tersebut menunjukkan sebuah harapan, dimana sektor infrastruktur diharapkan akan senantiasa mampu mengembangkan kawasan industri kecil, sehingga hendaknya keduanya dapat saling berkembang demi kemajuan Indonesia.

Mantan Walikota Solo itu menyatakan bahwa salah satu yang menjadi perhatiannya adalah mengundang investasi yang seluas-luasnya sehingga berdampak pada penyerapan tenaga kerja.

Pernyataan tersebut menunjukkan ketegasan Jokowi untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara yang ramah investasi. Ia juga menghimbau agar masyarakat tidak alergi terhadap investasi, karena dengan cara seperti itulah lapangan pekerjaan akan tersedia.

Atas landasan tersebut, ia turut mengancam kepada mereka yang menghambat investasi. Secara khusus dirinya juga mengancam proses birokrasi yang berbelit-belit. "Apalagi ada punglinya. Hati-hati, ke depan saya pastikan akan saya kejar," tutur Jokowi.

Ancaman tersebut merupakan sebuah komitmen agar investasi di Indonesia meningkat, Ia juga tidak ingin ada lagi hambatan-hambatan investasi karena hal tersebut merupakan kunci pembuka lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya.

Ucapan tersebut tentu akan membuat para oknum terkejang-kejang karena tidak dapat ngutil dengan bebas, keberadaan pungli tentu menjadi kerisauan tersendiri bagi pihak yang ingin menanamkan investasi di Indonesia. Jika investasi di Indonesia stagnan, maka roda perekonomian akan semakin sulit berkembang.

Di hadapan para simpatisannya, Jokowi mengatakan dengan tegas, bahwa ke depan ia akan kejar pelaku pungli, kalau perlu menghajarnya. Karena investasi merupakan kunci pembuka lapangan kerja.

Selain itu Jokowi juga ingin memberikan prioritas kepada pembangunan sumber daya manusia, dimana titik mulainya adalah dari pembangunan SDM dengan memberikan jaminan kesehatan kepada ibu hamil -sejak hami, kesehatan bayi, kesehatan balita dan kesehatan anak-anak sekolah.

Pidato tersebut menunjukkan pengetahuan Jokowi akan kesehatan, dimana pada umur tersebut merupakan usia emas untuk mencetak manusia Indonesia yang unggul ke depan. Sehingga ia Jokowi berharap akar tidak ada stunting dan tidak ada peningkatan kematian ibu dan bayi.

Dalam hal pendidikan, Jokowi menyampaikan bahwa kualitas pendidikan akan terus ditingkatkan, dimana ia akan membangun lembaga manajemen talenta Indonesia. Yang nantinya pemerintah akan memfasilitasi, serta memberikan dukungan pendidikan dan pengembangan diri bagi talenta-talenta Indonesia.

Lanjutnya, Jokowi juga menginginkan agar Diaspora yang bertalenta tinggi harus diberikan dukungan agar mau berkontribusi besar bagi percepatan pembangunan Indonesia.

Dengan hal tersebut, para Diaspora yang ingin berkontribusi di negaranya sendiri tidak perlu merasa risau, karena pemerintah akan memberikan wadah bagi putra putri terbaik bangsa.

Pungkasnya Jokowi ingin agar penggunaan APBN dapat fokus dan tepat sasaran. Karena setiap rupiah yang keluar dari APBN, harus dipastikan pengeluaran tersebut memiliki manfaat secara ekonomis dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. *

Penulis adalah pengamat sosial politik

KPU BATAM

KPU BATAM

Berita lainnya :
 
 

facebook   twitter   rss   google plus
:: Versi Desktop ::
© 2024 BATAMTODAY.COM All Right Reserved
powered by: 2digit