BATAMTODAY.COM, Batam - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kepulauan Riau (Kepri) mengalami pergantian, menyusul serah terima jabatan yang digelar di Kantor Bank Indonesia Perwakilan Kepri, Batam Center, Kota Batam, Jumat (22/03/2019) pagi.
Pucuk pimpinan yang sebelumnya dijabat Gusti Raizal Eka Putra, resmi digantikan oleh Fadjar Majardi, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Divisi Bidang Analisis dan Kebijakan Moneter, Kantor Bank Indonesia Perwakilan DKI Jakarta.
Gusti Raizal Eka Putra sendiri telah menjabat sebagai Kepala Kantor Perwakilan Kepri selama 5 tahun 5 bulan. Di mana saat ini Gusti akan bertugas di Departemen Regional, dengan tugas membantu pimpinan Departemen melakukan supervisi ke semua Kantor BI yang tersebar di 46 kantor perwakilan.
Acara serah terima jabatan (sertijab) antar keduanya, yang dilangsungkan di Kantor Bank Indonesia Perwakilan Kepri, Batam Center, Kota Batam, dihadiri Deputi Gubernur BI, Rosmaya Hadi.
"Pak Gusti kita pindahkan ke pusat untuk yang lebih tinggi lagi jabatannya. Namun, kita minta pejabat baru menggerakkan pertumbuhan ekonomi Kepri. Jangan sampai di bawah nasional. Ekspektasinya tahun ini untuk nasional di kisaran 5 sampai 5,4 persen. Dari inflasi juga tetap terjaga di level 3,5 persen plus minus 1," ujarnya.
Rosmaya juga meminta pejabat baru untuk menangani sektor pariwisata di Kepri, supaya bisa berkembang lebih baik lagi dan berdampak bagi pertumbuhan ekonomi. Begitupun dengan sektor ril lainnya.
"PR Pak Fadjar saat ini, adalah pariwisata di Kepri belum berkembang. Kita ingin pariwisata coba digerakkan lagi. Di Bintan, Kampung Vietnam, Anambas, tak kalah tempat-tempat wisatanya," lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kepri, Fadjar mengatakan, untuk tahap awal tugasnya, dia akan melihat terlebih dahulu potensi-potensi apa saja yang bisa dikembangkan di Kepri.
Kemudian setelah itu, dia akan menyusun tugasnya dalam kerangka jangka menengah, jangka panjang. Fadjar juga menaruh perhatian terhadap sektor pariwisata di Kepri, dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
"Potensi pariwisata di Kepri, seperti Bintan, luar biasa. Batam juga dekat dengan Singapura. Tetapi karakter turis yang datang ke Batam berbeda dengan turis yang datang ke Bali," paparnya.
Kedekatan wilayah antara Batam dengan Singapura, lanjutnya, memungkinkan turis-turis dari negeri jiran itu datang berulang kali ke Batam. Namun di sisi lain, juga perlu dilakukan pembaharuan, supaya lama tinggal turis-turis tersebut di Batam, khususnya, bisa lebih lama.
Disinggung mengenai PR untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kepri, apalagi ditargetkan perekonomian Kepri tak boleh di bawah nasional, Fadjar mengakui, tantangan itu cukup berat. Apalagi saat ini ekspor barang mengalami perlambatan.
"Tetapi seperti yang saya bilang tadi, kalau pariwisata naik, ekonomi juga akan naik. Potensi domestik harus ditingkatkan. Tentunya potensi pariwisata cukup besar. Tahun 2017, ekonomi Kepri turun, tahun 2018 sudah mulai naik, tahun ini juga investasi mulai meningkat," tutupnya.
Editor: Gokli
