logo batamtoday
Jum'at, 29 Maret 2024
JNE EXPRESS


Jika Mau Menang Pilpres 2019, Jokowi Harus Blusukan Lagi
Kamis, 21-03-2019 | 18:04 WIB | Penulis: Irawan
 
Politisi PDI Perjuangan, Effendi Simbolon (Foto: Irawan)  

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Politisi PDIP Effendi Simbolon menilai menurunnya popularitas pasangan 01 Joko Widodo -Maruf Amin (Jokowi-Maruf) dan naiknya popularitas pasangan 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (Prabowo-Sandi) seperti dilansir Litbang Kompas jelang 17 April mendatang beberapa waktu lalu, karena kesalahan pengelolaan cara kerja tim kampanyenya.

Jokowi dinilai terlalu banyak mengikuti acara seremonial seperti deklarasi-deklarasi dan kurang bersentuhan dengan masyarakat secara langsung. Jika ingin menang Jokowi selaku petahana harus mengembalikan cara kampanyenya seperti pada Pilkada DKI dan Pilpres 2014 lalu, yakni blusukan.

"Cara kerja tim kampenye belum efektif, hanya efektif dipermukaan saja, terlalu banyak acara deklarasi-deklarasi, bersentuhan dengan masyarakatnya kurang, bersentuhan dengan rakyat secara lsngsung," kata Effendi di Jakarta, Kamis (21/3/2019).

Menurut Effendi, saat ini Jokowi terlalu banyak dikendalikan oleh 'Tim Skoci' yang mengatur protokoler dan agenda kampanyenya, yang kembanyakan menghadiri acara-acara deklarasi.

"Sudah tingggalkan saja acara deklarasi-deklarasi itu dan mengandalkan para caleg itu tidak efektif. Sekarang efektif 20 hari lagi., Pak Jokowi harus blusukan lagi dan bersentuhan langsung dengan masyarakat," katanya.

Selain itu, Anggota Komisi I DPR dari F-PDIP ini berharap agar Jokowi mengefektifkan 'Tim Kapal Besar' yang ada seperti PDIP untuk bekerja secara maksimal dalam 20 hari ini.

"Gunakan partai seperti PDIP itu kapal besarnya, relawannya malas semua dan jangan mengandalkan 'Tim Skoci', tim kecilnya saja. Dan kata pamungkasnya adalah Jokowi blusukan, itu antitesanya Jokowi blusukan," katanya.

Jokowi dinilainya seperti kehilangan figur yang dikenal dekat dengan rakyat, padahal Jokowi memiliki ciri khas sendiri yang telah memenangkannya pada Pilkada DKI 2017 lalu dan Pilpres 2014. Upaya untuk mengubah citra Jokowi, melalui acara seremonial-seremonial justru malahan menggerus popuritasnya.

"Di sebelah trennya naik, sementara di kita malahan turun, ini harus di waktu yang tersisa. Prabowo itu tidak bisa diatur, sering berbuat kesalahan, tapi kok naik terus. Kembalikan Jokwi seperti 'Satria Pingit'," katanya.

Paling tidak menurutnya, dalam 20 hari mendatang Jokowi mengektifkan kampanyenya melalui blusukan di Jawa Barat dan DKI, jika perlu masuk gorong-gorong lagi seperti dulu, dan tinggalkan acara-acara yang bersifat seremonial.

"Masyrakat merindukan Jokowi seperti yang dulu, apa adanya, tidak diatur-atur. Saya masih optimis, kalau Pak Jokowi mau blusukan lagi dan bersentuhan langsung dengan masyarakat akan memenangi Pilpres," katanya.

Effendi menambahkan, dengan blusukan Jokowi bisa mendengar secara langsung permasalahan dan keluhan yang dihadapi masyarakat. Keluhan-keluhanan tersebut, nantinya akan dicarikan solusi untuk diatas di masa periode kedua kepimpinannya.

"Sekali lagilagi  katakan antitesanya adalah blusukan, senjata pamungkas Pak Jokowi kalau mau menang adalah blusukan, kalau perlu mulai dari subuh," tandas Effendi Simbolon.

Editor: Surya

KPU BATAM

KPU BATAM

Berita lainnya :
 
 

facebook   twitter   rss   google plus
:: Versi Desktop ::
© 2024 BATAMTODAY.COM All Right Reserved
powered by: 2digit