BATAMTODAY.COM, Batam - Pengguna Jaringan Gas (Jargas), salah satu program dari Kementrian ESDM berharap mendapatkan kuota tambahan Jargas untuk rumah tangga.
Hal ini disampaikan oleh salah satu Ibu Rumah Tangga (IRT) warga Perumahan Taman Sentosa Perdana, Sagulung, Ny. Buhaiqi Lubis, Rabu (23/1/2019) siang.
"Saya adalah salah satu yang mendapatkan pemasangan jargas tahun 2016, dan merasakan sekali manfaat program ini. Adik saya yang belum mendapatkan program ini sangat ingin merasakan program yang sangat baik," ujarnya.
Dengan adanya program tersebut, menurutnya sangat membantu dalam memanagement keuangan keluarga. Dikarenakan penggunaan Jarga termaksud dalam kategori lebih hemat, apabila dibandingkan dengan penggunaan tabung.
"Hemat mas, jauh lebih hemat saya saat ini. Karena masalah instalasi juga tidak dikenakan biaya apapun. Kalo saya hitung - hitung dengan penggunaan tabung, hal ini jauh lebih murah. Makanya saya anjurkan ke adik saya yang baru saja berkeluarga," paparnya.
Mengenai masalah keamanan sendiri, ia mengaku tidak merasa khawatir karena rutinnya petugas lapangan yang selalu melakukan kontrol setiap minggunya.
Sementara itu, Sales Area Head PT PGN Batam, Wendi Purwanto. Yang baru saja menjabat menggantikan Sales Area Head sebelumnya, Amin Hidayat mengatakan untuk program jargas ini merupakan upaya dan langkah Pemerintah Pusat bagi pemenuhan "Energi Baik" bagi rumah tangga di beberapa Kabupaten/Kota lainnya di Indonesia. Dan PGN siap untuk mendukung kegiatan ini.
"Untuk Batam saat ini kita bisa lihat pengguna Jargas sudah cukup banyak, ada 4.000 sambungan yg dibangun tahun 2016 lalu," ujar Wendy.
Namun, pihaknya tak menampik saat ditanyakan mengenai pengajuan penambahan Jargas yang sudah diajukan sebelumnya. Dimana pada 2018 lalu, PGN Batam mengajukan permintaan sambungan baru Jargas untuk memenuhi kebutuhan warga Batam. Hal ini dibarengi dengan data survey pemetaan kebutuhan warga Batam akan Jargas.
Saat ini, pihaknya mengaku akan tetap mengupayakan pemenuhan Jargas bagi kebutuhan rumah tangga di Batam. Walau mengenai masalah kuota pihaknya menegaskan bahwa hal tersebut merupakan kewenangan dari Kementerian.
"Semoga di 2020, kita mendapatkan kuota seperti yang diharapkan masyarakat Batam. Dimana dari data kami, saat ini pelanggan aktif dari PGN Batam sendiri sudah mencapai 4.800 pelanggan. Yang merupakan hasil program Jargas yang diserahkan pada 2016 lalu," paparnya.
Ia juga menambahkan, selain menerima program pemenuhan Jargas pada 2016 lalu. Pihaknya juga mendapatkan jumlah pelanggan tersebut dari program Sayang Ibu yang memenuhi program penyebaran "Energi Baik" di rumah.
"Namun untuk program ini, para calon pelanggan dikenakan biaya pemasangan. Berbeda dengan program Jargas yang seluruh biaya instalasi tidak dikenakan biaya apapun," tuturnya.
Editor: Yudha
