BATAMTODAY.COM, Batam - Banyak masyarakat Kelurahan Tanjunguncang yang mendambakan pelayanan medis lengkap di daerah mereka. Hal ini dikarenakan Puskesmas Tanjunguncang, yang beroperasi sejak awal tahun lalu, masih belum bisa melayani pasien rawat inap, kendati telah tersedia ruang rawat inap.
Sejauh ini, Puskesmas Tanjunguncang baru menerima layanan medis sebatas rawat jalan yaitu poli klinik umum dan anak.
Harapan masyarakat Tanjunguncang sangat cukup beralasan, karena di wilayah mereka layanan medis hanya sebatas Puskesmas tersebut.
Sedangkan untuk masyarakat yang membutuhkan layanan rawat inap harus mencari rumah sakit lain di luar wilayah tempat tinggal mereka.
"Sudah hampir setahun juga puskemas ini, seharusnya sudah bisa terima rawat inap. Gedungnya sudah ada, bagus dan lengkap," ucap Nizam, warga Rusunawa Pemko Batam, Tanjunguncang, Rabu (19/12/2018).
Tak hanya warga, hal sama juga diucapkan oleh petugas medis di Puskesmas tersebut, mereka juga mengharapkan hal yang sama.
Bagi mereka peningkatan fasilitas pelayanan sudah seharusnya dipikirkan, karena jumlah pasien yang berobat sudah cukup banyak, yakni sekitar 100 pasien per hari.
"Lumayan banyak. per hari bisa sampai 100 pasien. Yang dilayani poliklinik umum dan anak," ujar seorang petugas yang tak ingin namanya disebutkan.
Terlihat jelas, gedung Puskesmas yang dibangun sejak tahun 2017 silam itu tergolong megah. Gedung itu telah memiliki ruangan rawat inap di lantai dua. Namun, ruangan lantai dua tersebut belum difungsikan sebagaimana mestinya. Belum ada peralatan medis yang memadai.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmajardi, mengakui hal itu. Layanan kesehatan di Puskesmas Tanjunguncang, katanya, memang masih sebatas rawat jalan. Untuk rawat inap hingga saat ini masih belum bisa, dikarenakan keterbatasan peralatan dan tenaga medis.
Terkait dambaan masyarakat akan layanan kesehatan yang lengkap, Didi mengatakan pihaknya tengah berupaya untuk melengkapi fasilitas dan tenaga medis yang menjadi kendala tersebut.
"Lagi diusahakan. Kami ajukan lagi anggaran sekirar Rp 3 miliar untuk itu. Tahun depan (2019) sudah bisa bahkan mau dijadikan rumah sakit tipe D," ujar Didi belum lama ini saat ditemui pewarta di daerah Kecamatan Sagulung.
Editor: Yudha
