BATAMTODAY.COM, Bintan - Dua SPBU yang ada di Bintan Timur (Bintim) diberi peringatan keras pihak SPBU dinilai sengaja melakukan pembiaran terhadap penimbun BBM bersubsidi.

Kanit Reskrim Polsek Bintim, Ipda M Fajri mengatakah bahwa terjadinya kelangkaan BBM subsidi, bukan hanya karena adanya pelansir atau pembeli yang bendel dengan melakukan praktik membeli secara berulang. Namun peran SPBU juga sangat berpengaruh.

"Jika mereka (SPBU) tidak menjual kepada pembeli BBM, yang mengisi berulang kali dalam sehari, maka tidak akan ada pelansir atau penimbun BBM subsidi di wilayah kita," sebut Fajri usai mendatangi dua SPBU yang ada di Bintim, Rabu (19/12/2018).

Untuk itu, Fajri tekankan kepada pengawas SPBU yang ada di Bintan Timur, untuk selalu mengawasi kesetiap pembeli, yang kerab melakukan praktik pengisian secara berulang dalam sehari. Jika tidak dilaksnakan, pihaknya akan melakukan tindakan keras, sesuai peraturan dan undang undang berlaku.

"Dengan membiarkan pembeli melakukan pengisian berulang kali, bisa berdampak langkanya BBM. Nah disitu ada pasal yang mengatur, jadi jangan main main," kata Fajri.

Disi sudah jelas, setiap orang yang melakukan penyinpanan BBM secara ilegal (tanpa Izin Usaha Penyimpanan) dapat dipidana penjara, paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling tinggi Rp 30 miliar.

Sedangkan, setiap orang yang melakukan pengangkutan BBM secara ilegal (tanpa Izin Usaha Pengangkutan) dapat dipidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan denda paling banyak Rp 40 miliar.

"Saya bakal rutin lakukan patroli, jika masih saya nampak pihak SPBU memberikan atau menjual BBM secara berulang kali dalam sehari, kita akan langsung tindak. Tidak hanya yang melakukan praktik, namun yang sengaja melakukan pembiaran," tungkas Fajri.

Editor: Yudha