logo batamtoday
Jum'at, 29 Maret 2024
JNE EXPRESS


Dibandingkan DPR, Parlemen Perancis Ternyata Lebih Gaduh
Kamis, 13-12-2018 | 08:40 WIB | Penulis: Irawan
 
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah bersama Ketua Fraksi En Marche Raphael Gerard  

BATAMTODAY.COM, Perancis - Delegasi Tim Implementasi Reformasi DPR RI, yang dipimpin Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah diterima Raphael Gerard selaku Ketua Fraksi Partai Berkuasa, yaitu En' Marche di Parlemen Perancis, Paris, Selasa (11/12/2018) kemarin.

Saat menyaksikan Parlemen Perancis bersidang, Fahri Hamzah selaku Ketua Tim Implementasi Reformasi DPR RI berharap kerjasama antara Parlemen Indonesia-Perancis dapat ditingkatkan, termasuk sistem pendukung kepada Anggota Parlemen.

"Karena itu, kami ingin sekali kerjasama ditingkatkan. Mudah-mudahan, Kaukus Kerjasama Indonesia-Perancis di Parlemen ini, bisa kerjasama dengan kami untuk meningkakan kemampuan dan kapasitas dari Parlemen Indonesia," kata Fahri dalam keterangannya, Rabu (12/12/2018)

Fahri mengaku cukup kaget melihat Rapat Paripurna Parlemen Perancis yang cukup gaduh. Karena dia mengira semakin advance demokrasinya, DPR-nya semakin sepi dari kegaduhan.

"Ternyata justru, semakin advance demokrasinya, DPR ini semakin ribut," kata Fahri yang lantas menceritakan pengalamannya saat memimpin sidang DPR, dimana salah satu anggotanya hampir memukul pimpinan sidang.

Tetapi, lanjut Fahri, itu dulu. Sekarang, setelah era digital tidak ada lagi peristiwa tersebut karena orang dibatasi bicara secara otomatis melalui mikropon.

"Itu lah diantara yang akan kamki perbaiki ke depan, dan mudah-mudahan kami bisa kerjasama terus dengan Parlemen Perancis ini," sebut politisi dari PKS itu.

Menanggapi respon delegasi Tim Impelementasi Reformasi DPR yang disampaikan Fahri Hamzah, Raphael Gerard selaku Ketua Fraksi Partai Berkuasa di Parlemen Perancis, membenarkan soal kegaduhan tersebut.

Kata dia, memang saat sidang sesi pertanyaan pemerintah dan anggota parlemen yang digelar setiap Selasa dan Rabu itu, secara tradisi selalu ramai.

"Apalagi sekarang ada aksi demo yang dilakukan massa bernama 'Rom[i Kuning' itu, yang berunjuk rasa sudah sejak empat minggu lalu. Bahkan, dengan segala macam kekeran yang dilakukannya. Jadi hari ini itu lebih ramai dari yang biasanya," beber Raphael.

Raphael juga mengatakan bahwa sidang yang dilakukan antara Parlemen dengan Pemerintah, disiarkan semua stasiun televisi dan disaksikan rakyat Perancis.

"Mereka, anggota Parlemen mau menunjukan eksistensinya didepan rakyat, mengingat mereka sebagai wakil rakyat. Jadi banyak, boleh dikatakan akting-nya gitu lah," ujarnya.

Raphael juga menceritakan kalau dirinya bersama sejumah anggota Parlemen Perancis, mengunjungi Indonesia, khususnya Pulau Bali, dalam rangka menghadiri Konferensi Our Ocean bulan lalu.

"Kami juga melakukan kunjungan ke Palu bersama Duta Besar Perancis di Jakarta, pasca gempa beberapa waktu lalu, guna melihat tempat penjernihan air karena pasca gempa bumi tidak ada lagi air bersih," katanya.

Di Palu, Parlemen Perancis menyerahkan bantuan berupa mesin penjernihan air sebanyak dua unit. Ke dua unit menis itu untuk masyarakat Palu, bila mana terjadi lagi peristiwa serupa. "Kami juga berkesempatan bertemu dengan Gubernur Palu," papar Raphael Gerard.

Tim Implementasi Reformasi DPR RI berada di Perancis untuk melakukan studi mendalam modernisasi DPR, yang saat ini telah menyelesaikan cetak biru dan masuk tahap implementasi.

Delegasi DPR RI terdiri dari Sodiq Mujahid (FGerindra), Ahmad Riski Sadig (FPAN), Mafirion (FPKB), Jazuli Juwaini (FPKS), Arsul Sani (FPPP), Muchtar Luthfi (FNasdem). Lalu, Gede Mujahidin (F-Hanura), serta Badan Keahlian DPR dan Tenaga Ahli. Selain bertemu dengan AFA, DPR juga bertemu Majelis Nasional (Parlemen Perancis) dan partai berkuasa En Marche.

Editor: Surya

KPU BATAM

KPU BATAM

Berita lainnya :
 
 

facebook   twitter   rss   google plus
:: Versi Desktop ::
© 2024 BATAMTODAY.COM All Right Reserved
powered by: 2digit