logo batamtoday
Kamis, 25 April 2024
JNE EXPRESS


Ancaman Narkoba di Indonesia Kian Mengkhawatirkan
Jumat, 21-09-2018 | 17:18 WIB | Penulis: Redaksi
 
Ilustrasi narkoba. (Foto: Ist)  

Oleh Bobby Adhy Sanjaya

NARKOBA, singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif. Bila kita melihat dari segi kesehatan, narkoba sangat merusak salah satu dampaknya adalah menyerang secara psikis maupun mental seseorang.

Narkoba bersifat adiktif, adiksi terhadap narkoba membuat seorang pecandu menjadikan narkoba sebagai prioritas utama didalam kehidupannya. Narkoba adalah pusat kehidupannya, dan semua hal/aspek lain dalam hidupnya berputar di sekitarnya.

Tidak ada hal lain yang lebih penting daripada narkoba. Pengguna juga akan menaruh kepentingannya untuk menggunakan narkoba di atas segala-galanya. Narkoba menjadi jauh lebih penting daripada istri, suami, pacar, anak, orangtua, sekolah, pekerjaan dan lain lain.

Ia berhenti melakukan aktivitas-aktivitas yang biasa ia lakukan sebelum ia tenggelam dalam penggunaan narkobanya. Ia tidak lagi melakukan hobi-hobinya, menjalani aktivitas normal seperti sekolah, kuliah, atau bekerja seperti biasa.

Ini menyebabkan pecandu seringkali hidup terisolir, ia hidup dalam dunianya sendiri dan mengisolasi dirinya dari dunia luar, yaitu dunia yang tidak ada hubungannya dengan narkoba. Ia menjauhi keluarga dan teman-teman lamanya, dan mencari teman-teman baru yang dianggap sama dengannya, yang dianggap dapat memahaminya dan tidak akan mengkuliahinya tentang penggunaan narkobanya.

Beberapa Faktor Penyebab orang mengkomsumsi Narkoba adalah coba – coba, senang – senang, menggunakan pada saat tertentu atau keadaan tertentu, penyalahgunaan dan Ketergantungan bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ – organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal.

Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang dipakai. Kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara umum , dampak kecanduan narkoba dapat dilihat pada fisik, psikis, maupun sosial seseorang.

Dengan banyaknya dampak negatif dari narkoba yang bersifat adiktif, jelas ini akan mengancam bangsa Indonesia. Bagaimana tidak, menurut data BNN tahun 2016 sekitar 27,32% pengguna narkoba adalah pelajar dan mahasiswa. Selain itu bisa kita lihat dari berbagai berita di media bahwa narkoba sudah merasuki berbagai lapisan masyarakat meliputi anggota DPR, sipir penjara bahkan ibu-ibu.

Indonesia telah menjadi pasar terbesar di Asia untuk penjualan dan peredaran narkoba. Narkoba di Indonesia juga adalah yang paling mahal di Asia. Dengan keuntungan yang sangat menggiurkan tersebut membuat beberapa kalangan merasa narkoba di Indonesia adalah jalan yang tepat untuk mendapatkan pundi-pundi uang dengan mudah.

Menurut data BNN tahun 2016, belanja narkoba di Indonesia mencapai kurang lebih 72 triliun setiap tahunnya. Bahkan dalam satu saja jaringan narkoba bisa mencapai 3,6 triliun yang sementara di Indonesia ada sekitar 72 jaringan narkotika internasional.

Menyikapi kondisi yang memprihatinkan ini, hendaknya disadari oleh segenap elemen bangsa, bahwa narkoba merupakan ‘musuh bersama’ (the common enemy) yang harus diperangi oleh semua kalangan. Dalam hal ini, peran serta masyarakat untuk bahu membahu bersama pemerintah melawan narkoba adalah harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar.

Dampak dari narkoba juga tidak main-main, diantaranya adalah daya saing pemuda Indonesia akan menurun, dan dapat memicu tingginya kriminalitas. Bayangkan saja ketika seseorang sudah menjadi pecandu, ia akan melakukan apa saja untuk mendapatkan narkoba karena sifatnya yang sangat adiktif dan hal itulah yang akan memicu tindak kriminalitas.

Dampak dari narkoba yang tak kunjung bisa terselesaikan inipun menimbulkan keraguan dari masyarakat atas kemampuan pemerintah menangani masalah narkoba. hal ini juga tidak terlepas dari oknum-oknum pemerintah yang membuat masyarakat semakin meragu terhadap pemerintah. Selain itu banyaknya pelabuhan ‘tikus’ yang tidak dijaga oleh aparat keamanan menjadi masalah yang harus segera diselesaikan oleh pemerintah dalam hal peredaran narkoba.

Saat ini Indonesia sudah masuk dalam kondisi darurat narkotika. Setiap harinya, tidak kurang dari 50 orang meninggal dunia akibat ketergantungan terhadap narkotika dan obat-obatan terlarang padahal hukuman mati sudah diterapkan dalam hubungannya dengan peredaran narkoba namun masih saja tidak menjamin peredaran narkoba menjadi berkurang.

Hal ini tentu bukanlah menjadi jalan keluar dari permasalahan pemerintah dalam upayanya memberantas narkoba. Harus adanya kesadaran dari masyarakat akan bahaya narkoba supaya angka pengguna dan peredaran narkoba bisa ditekan. Selamatkan generasi bangsa dengan menyatakan tidak pada narkoba. *

Penulis adalah Konsultan High Potential Consulting

Ucapan Idul Fitri

Berita lainnya :
 
 

facebook   twitter   rss   google plus
:: Versi Desktop ::
© 2024 BATAMTODAY.COM All Right Reserved
powered by: 2digit