BATAMTODAY.COM, Batam - Kosmonaut asal Rusia telah merilis video 360 derajat pertama dari stasiun luar angkasa internasional.
Dalam video 360 derajat yang diproduksi oleh jaringan TV Rusia Today (RT), penonton bisa menemani kosmonot Sergey Ryanzansky dan Fyodor Yurchikhin berkeliling stasiun luar angkasa saat mereka meluncurkan beberapa satelit nano.
Perjalanan ini dilakukan kedua kosmonot itu pada Agustus lalu. Keduanya berhasil mencatat perjalanan di luar angkasa terpanjang dengan bekerja di luar angkasa selama tujuh jam 29 menit.
Meski pekerjaan mereka menghabiskan tujuh jam, tapi video 360 derajatnya hanya berdurasi 3 menit dan 26 detik.
Satelit nano yang diluncurkan ini berfungsi untuk mengukur kerapatan atmosfer bumi, memprediksi gerak benda di orbit Bumi rendah, termasuk stasiun luar angkasa itu sendiri.
Total terdapat lima nano satelit yang diluncurkan oleh kedua kosmonaut Rusia itu. Salah satu satelit nano yang diluncurkan, Tanyusha-SWSU 1, merupakan buatan siswa-siswa di kota Kursk Rusia.
Rusia Today, mengumumkan bahwa video ini sebagai video 360 derajat pertama di dunia dari ruang terbuka. Sebelumnya, pada November 2016, RT juga berhasil membuat video 360 derajat yang menggambarkan bagian dalam stasuin luar angkasa.
"Berkat proyek ini, siapapun di Bumi dapat merasakan seperti apa rasanya berada di luar angkasa," kata Eduard Chizhikov, kepala proyek RT's Space 360, dikutip dari Space.com.
Video 360 derajat ini merupakan hasil dari kerja sama RT dengan badan antariksa Rusia, Roscosmos, serta Energia Rocket dan Space Corp.
Space 360 ini merupakan salah satu proyek RT untuk memberikan pengalaman luar angkasa ke tingkat lanjut. Ini adalah konten 360 derajat pertama di dunia. Sebelumnya, mereka juga sempat merekam bagian dalam stasiun luar angkasa dalam versi 360 derajat.
Video ini ditayangkan Rusia Today pada hari Selasa (3/10) dalam sebuah acara spesial di sebuah teater virtual reality di Moscow's Museum of Cosmonautics. Pelepasan tersebut sekaligus memperingati ulang tahun ke 60 peluncuran pertama Sputnik pada 1957.
Sumber: CNN Indonesia
Editor: Gokli
