BATAMTODAY.COM, Batam - Noor Liza Nurdin meluncurkan boneka 'Batik Girl' karya warga binaan perempuan di Lapas Perempuan dan Anak Batam, Kamis (17/8/2017). Peluncuran boneka Batik Girl ini sebagai kesiapan untuk dipasarkan di wilayah ASEAN.

Peluncuran boneka Batik Girl dilakukan Noor Liza Nurdin, dalam kunjungaanya ke Lapas Wanita dan Anak Batam, usai melaksanakan upacara Hari Kemerdekaan Indonesia ke-72 di Gedung Daerah, Tanjungpinang.

Boneka Batik hasil kreasi tangan dari warga binaan perempuan se-Kepri itu nantinya akan dipasarkan ke seluruh negara-negara yang tergabung ke dalam negara ASEAN.

"Setelah sukses dengan program Boneka Batik untuk Indonesia (Batik Girl for Indonesia), selanjutnya kami akan tingkatkan menjadi program Boneka Batik untuk ASEAN (Batik Girl for ASEAN). Nantinya pembuatan Boneka Batik ini akan dilakukan oleh semua napi perempuan di seluruh negara ASEAN," ujar Noor Lizah Nurdin.

Tujuan lain dari program Batik Girl for ASEAN ini menurut Noor Lizah tidak hanya untuk memberikan kegiatan positif dan lapangan pekerjaan pada Napi perempuan, tetapi juga untuk memberikan motivasi bagi anak-anak kanker dan disabilitas di 10 Negara ASEAN.

Tidak itu saja, program ini juga mengusung misi kampanye "Say No to Drug" karena 80% pekerja Batik Girl for Asean adalah warga binaan kasus narkoba.

"Dan yang terpenting adalah ikut mempromosikan budaya Indonesia khususnya Kepri ke seluruh negara ASEAN. Karena boneka tersebut ada juga yang mengenakan batik khas Kepri. Misi sosial ini akan kita sebarkan di 10 negara ASEAN," tambah Noor Lizah.

Sejak kehadirannya, Batik Girl sudah memberikan manfaat kepada 740 warga binaan perempuan di tiga penjara di Indonesia, 100 anak-anak jalanan, 100 ibu-ibu dari anak-anak jalanan, 50 orang Napi anak, 15 orang remaja Tunarungu dan 50 orang ibu-ibu single parent.

Tidak lupa Noor Lizah Nurdin berpesan kepada para warga binaan perempuan untuk sabar menjalani masa hukuman mereka. Patuh dan rajin melakukan seluruh aturan dan arahan dari Kepala Lapas. Terus meningkatkan kreativitas dalam berkarya.

Editor: Gokli