BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Sidak yang dilakukan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian Bintan akibat langkanya gas bersubsisi 3 kg beberapa waktu lalu, menemukan penimbunan oleh salah satu pangkalan di Tanjunguban. Akibatnya, dinas memberikan sanksi ke pangkalan tersebut berupa pengurangan kuota.
Dian Nusa, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian Bintan kepada BATAMTODAY.COM, Rabu (29/3/2017) mengatakan, sanksi tersebut diberikan, setelah tim PPNS lakukan sidak penyebab langkanya gas LPG 3 Kg di wilayah Bintan Utara dan sekitarnya. Dan ternyata didapati sebuah pangkalan yang menyimpan, maka diberikan sanksi.
"Untuk pelanggaran kali ini, kita berikan sanksi pengurangan kuota terhadap pangkalan yang nakal tersebut. Sanksi itu berlaku hingga adanya keputusan selanjutnya sesuai dengan perkembangan yang ada di lapangan. Apakah pangkalan tersebut layak mendapatkan kuota serta pertimbangan lainnya," tegas Dian Nusa.
Dian Nusa juga menegaskan, sidak yang dilakukan oleh tim PPNS dan unsur lainnya, karena adanya keluhan masyarakat masalah langkanya gas LPG 3 kg di wilayah Bintan. Sehingga untuk memastikan penyebabnya, maka tim turun melakukan kroscek ke lapangan dan ditemukan adanya pangkalan yang nakal.
"Apa pun alasannya, pangkalan yang sudah melakukan pelanggaran diberikan sanksi. Walaupun dinas sendiri tidak memiliki anggaran yang maksimal untuk hal tersebut. Tetapi upaya melakukan pengawasan, tetap diupayakan maksimal," katanya.
Sanksi kepada pangkalan yang ada di Tanjunguban ini katanya lagi, baru salah satu langkah awal. Artinya tidak tertutup kemungkinan, apabila pangkalan atau diatributor lain masih melakukan pelanggaran, akan ditindak tegas sesuai dengan aturan yang berlaku.
Editor: Udin
