logo batamtoday
Jum'at, 19 April 2024
JNE EXPRESS


Warga Desa Lancang Kuning Pertanyakan Wujud Pengadaan Sapi hingga Kelapa
Senin, 15-08-2022 | 13:26 WIB | Penulis: Harjo
 
Warga Desa Lancang Kuning Bintan saat unjuk rasa damai di Kantor Desa, Senin (15/8/2022). (Foto: Harjo)  

BATAMTODAY.COM, Bintan - Warga Desa Lancang Kuning melakukan aksi damai di Kantor Desa, Senin (15/8/2022). Mereka, mempertanyakan wujud pengadaan sapi, pengembangan madu kelulut dan pengadaan kelapa, sebagai program desa sejak 2017 lalu.

"Saat ini, di mana keberadaan sapi, madu kelulut dan kelapa tersebut? Karena kalau memang ada sejak pengadaan jelas sudah berkembang, kalau gagal jelas ada kepastiannya," tegas Sugito alias Bejo, salah satu warga yang melakukan aksi damai kepada Pj Kades Lancang Kuning dan aparat Kepolisian.

Bejo juga mempertanyakan program peningkatan ekonomi masyarakat itu, apakah saat perencanaan melibatkan masyarakat? Sehingga saat ini tidak diketahui keberadaannya dan pekembangannya seperti apa. Permasalahannya, setiap ditanya, warga tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan.

"Program untuk peningkatan ekonomi warga, namun kenyataan tidak sesuai dengan program yang ada. Kita meminta agar aparat penegak hukum, melakukan penyelidikan terkait permasalahan ini. Ini permasalahan yang sebagian besar diketahui oleh masyarakat, belum lagi program-program lainnya," tambahnya.

Pengadaan sapi ada dua tahap, tahap pertama Rp 120 juta, tahap dua Rp 130 juta untuk 20 ekor sapi. Selain itu, pembangunan kandang sapi Rp 130 juta, pengembangan lebah madu kelulut Rp 350 juta dan budidaya lebah madu kelulut Rp 260 juta. Penggemukan dan pengembangam sapi Rp 250 juta. Hal tersebut sesuai dengan Rancangan RPJM Desa tahun 2016 hingga 2021.

Pj Kepala Desa Lancang Kuning, Federic Van Resha, yang baru bertugas beberapa hari, menyampaikan, selama menjabat terkait pengadaan kelapa, madu kelulut dan sapi, untuk diberdayakan oleh BUMDes.

Seiring berjalan waktu, untuk madu dan kelapa lokasinya di sekitar rumah mantan Kades Kholili Bunyani dan untuk sapi di Toapaya. Sementara untuk sapi karena masalah kesiapan BUMDes hingga pengembangan ada kendala, saat itu berinisiatif dititipkan kepada penyedia sapi yang berjumlah 20 ekor. Di antaranya, sapi jantan 8 ekor dan betina 12 ekor. Namun waktu pengelolaan ada 2 sapi yang mati dan sudah dilaporkan, saat ini tersisa 18 ekor.

"Sudah dilakukan pengecekan terhadap sapi masih ada, kedepan aset yang tidak berada di desa akan ditarik kembali ke Lancangkuning," katanya.

Sementara itu, Ashar Widodo, Sekdes Lancang Kuning, mengatakan program yang dipertanyakan warga, saat itu program adalah untuk peningkatan ekonomi masyarakat. Usulan warga melalui Musdus dan visi misi Kades.

Saat menjalankan program kendala yang terjadi, lahan untuk kelapa tidak ada, altenatif pinjam pakai di lahan milik mantan Kades Kholili Bunyani, dengan kesepakatan hasil dibagikan. "Dari sisi lain, tidak ada anggaran perawatan, serta Belum ketemu pola pembagian hasil dari program tersebut," katanya.

Editor: Gokli

Ucapan Idul Fitri

Berita lainnya :
 
 

facebook   twitter   rss   google plus
:: Versi Desktop ::
© 2024 BATAMTODAY.COM All Right Reserved
powered by: 2digit