BATAMTODAY.COM, Batam - Penataan Jalan Trans Barelang, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, sudah mulai dilaksanakan. Pinggiran jalan sudah diratakan menggunakan alat berat. Bahkan untuk melancarkan pembangunan, sebagian pohon di pembatas Jalan R. Suprapto pun sudah ditebang.

Namun pelebaran jalan tersebut belum sepenuhnya terlaksana. Pasalnya, hingga Selasa (25/05/2021), rumah liar serta kios liar di seputaran Simpang Barelang belum juga dikosongkan, meski surat peringatan ketiga (SP3) telah dikeluarkan Tim Terpadu Kota Batam.

Febrialin, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Kota Batam menyebut pemilik rumah dan kios liar di sekitar Simpang Barelang sudah diberi surat peringatan oleh tim terpadu. Namun sebelum dilakukan pembongkaran, pihaknya masih akan melakukan rapat terkait pelaksana pembongkaran tersebut.

"Ini sudah SP3, kami akan segera melakukan rapat sebelum melaksanakan pembongkaran, ini tinggal menunggu waktunya saja," ujar Febrialin.

Sejauh ini, kata Febrialin, pemilik rumah liar masih tetap meminta kavling dan sagu hati. Namun dari pemerintah hanya bisa menyiapkan rumah susun (Rusun) di Tanjunguncang, Batuaji selama 3 bulan gratis.

"Bagi warga yang ingin pindah ke Rusun, kita juga akan bantu tranposrtasi pemindahan," terang Febrialin.

Sedangkan pedagang kali lima di Simpang Barelang rencananya akan dipindahkan ke depan Laguna, Tembesi. Saat ini lahannya masih dalam tahap penataan.

"Kami masih melakukan penataan lokasi, jadi Rusun itu sudah siap dihuni jika warga sudah pindah," pungkasnya.

Sebelumnya, warga dan pemilik kios di Simpang Barelang sudah mendatangi Kantor Lurah Tembesi. Warga belum bisa menerima SP3 karena pemerintah belum memberikan langkah kongkrit atau solusi kepada 300 pemilik bangunan kios maupun ruli di Simpang Barelang

"Pak Wali sudah berjanji akan melalukan relokasi. Tapi kami hanya ditawarkan gratis sewa 3 bulan di Rusun Tanjunguncang," ucap perwakilan masyarakat Simpang Barelang, B. Manurung.

Editor: Yudha