logo batamtoday
Sabtu, 20 April 2024
JNE EXPRESS


Kisah Tukang Becak yang Konon Sukses di Swiss
Pono Geneng, Milioner atau Tukang Dongeng?
Kamis, 27-02-2020 | 13:40 WIB | Penulis: Redaksi
 
Pujopono alias Pono Geneng dalam balutan jas saat berada di Swiss. (Foto: Facebook)  

LAMA tidak ada kabar berita, Pujopono tiba tiba bikin kejutan. Adalah Koran Online Bernas, yang berhasil memviralkan kisah laki laki lulusan SD ini. Bernas memasang judul fantastik. "Pono Geneng, Tukang Becak Yang Jadi Pengusaha Sukses di Swiss". Tapi, benarkah fakta itu? Berikut hasil liputan koresponden BATAMTODAY.COM di Swiss, Krisna Diantha.

Pada awalnya, kisah Pujopono menetaskan sanjungan. Dari Ngayogjokarto, asal laki laki ini, publik terkagum kagum. Lah, betapa manisnya kisah hidupnya. Dari tukang becak, menemukan segepok uang, dikembalikan ke pemiliknya. Atas kejujurannya, Pono diajak ke Swiss. Dapat warisan, buka usaha kopi. Sukses. Kaya raya.

Didukung fotonya sedang membecak di Ngayogkarto, dan foto lain saat berjas dan berdasi ketika di wiss, berjejeran dengan petinggi KBRI Bern Swiss, makin dramatislah kisah ini. Supono, dari tukang becak, ngangkut sayur dan sesekali turis, kini menjadi pengusaha kopi di Swiss, negeri yang terkenal paling mahal di dunia.

Sampai di Swiss, kabar ini mendapat gunjingan, bukan pujian. Warga Indonesia di Swiss yang belum 10 tahunan, belum kenal Pono, terheran heran. Setengah percaya, setengah bingung.

Bagi WN Indonesia yang sudah lama di Swiss, yang seangkatan Pono, kabar tersebut ditanggapi sambil tersenyum. "Halu (halusinasi) forever, kapan berhentinya," kata salah seorang warga Indonesia yang keberatan namanya dimediakan.

Supono, misalnya, pernah mengaku tertembak kakinya di Napoli, Italia Selatan. Penembaknya, tentara Italia. Supono langsung diterbangkan ke Swiss menggunakan helikopter militer. Pada kesempatan lain, dia mengaku menjadi penasihat diplomatik KBRI Bern. Dia juga pernah mendongeng sebagai penjaga rumah Keluarga Soeharto di Swiss.

"Jika sekarang menjadi pengusaha sukses, ya terserah dia saja," kata warga Indonesia yang lain. Yang pasti, imbuhnya, Supono agak sulit ditagih utang pembelian tempe yang pernah dipesannya di pembuat tempe rumahan asal Zurich.

Pujopono datang ke Swiss tahun 1991. Menikahi wanita Swiss, beranak satu, perempuan. Pasangan ini bercerai. Pono sempat berpacaran dengan salah satu staf KBRI Bern. Tapi gagal menuju ke pelaminan.

Tahun 2004, Supono mendirikan Java Cafe. Tidak berlanjut. Bangkrut. Pernah juga menjadi tukang masak di sebuah supermarket. Lalu kabar lain yang menyebutkan, dia menjual makanan Indonesia ke lingkungan komunitas Indonesia di Bern. Sesekali dikabarkan menjadi tukang pijat. All Rounder. Multitasking. Serba bisa. Serabutan.

Dihubungi melalui ponselnya via whatsapp, Supono masih ngotot bahwa dia memang menjadi pengusaha sukses. "Untuk apa saya bohong," tulisnya.

Bernas, katanya, sudah membuktikannya. Ketika disinggung mengapa tidak ada koran Swiss yang memberitakannya, Supono mengaku sudah belasan kali masuk koran Swiss. "12 kali sudah," tulisnya.

Penelusuran di lapangan, berita kesuksesan Supono tidak pernah diterbitkan koran Swiss. Supono, setelah wawancara melalui whatsapp, langsung memblokirkan diri. "Maaf saya sibuk," tulisnya. Dihubungi melalui SMS, sami mawon. Pono memilih diam dua ribu bahasa.

Pono, di antara komunitas Indonesia di Swiss, dalam lima tahun belakangan ini, lebih memilih menenangkan diri. Facebooknya ganti, beberapa konco seperjuangan juga diblokir. Lambat laun, Pono mulai hilang dari peredaran.

Tapi, itu tadi, namanya tiba tiba memendar kembali di bumi Heidiland melalui berita viral Koran Online Bernas.

Dari Jakarta, seorang single parent mengaku kenal Supono. Wanita ini mengaku akan dinikahi Supono. Tidak jelas bagaimana kisah asmara jarak jauh Friobourg Jakarta ini akan berlanjut.

Yang pasti, setelah lalu lintas komunikasi melalui messenger facebook, wanita ini mengaku mulai agak hati hati. "Saya mulai curiga memang, makin lama makin ngelantur komunikasinya," katanya.

Editor: Dardani

Ucapan Idul Fitri

Berita lainnya :
 
 

facebook   twitter   rss   google plus
:: Versi Desktop ::
© 2024 BATAMTODAY.COM All Right Reserved
powered by: 2digit