logo batamtoday
Jum'at, 19 April 2024
JNE EXPRESS


Presiden Jokowi Perintahkan Menterinya Tingkatkan Nilai Jual Produk Pertanian
Rabu, 11-12-2019 | 11:52 WIB | Penulis: Redaksi
 
Petani Millenial.  

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan para menterinya untuk meningkatkan nilai tambah bagi produk sektor pertanian dan kelautan. Perintah ia keluarkan agar produk kedua sektor tersebut tak hanya laku di pasar nasional, tapi juga internasional.

Menurutnya, peningkatan nilai tambah dapat dilakukan dengan kebijakan hilirisasi, seperti membangun pabrik olahan atas hasil dari pertanian dan perkebunan. Perintah disampaikannya saat membuka rapat terbatas mengenai akselerasi penguatan ekonomi sektor pertanian dan perikanan di Kantor Presiden, Selasa (10/12/2019).

"Selama ini perhatian kita hanya fokus pada upaya peningkatan produksi pertanian dan perikanan di on farm, tidak menyentuh menyentuh off farm, terutama dengan memberikan nilai tambah aktivitas usaha tani dan perikanan melalui pengolahan maupun pengembangan usaha," ucap Jokowi.

Padahal, menurutnya, pengolahan produk setelah masa panen menjadi penting agar meningkatkan nilai tambah suatu produk. Hasil lain, bisa meningkatkan kinerja industri di era perlambatan ekonomi ini.

Selain memberi nilai tambah, kepala negara ingin sektor pertanian dan perikanan dikembangkan secara berkelompok. Tujuannya, agar terbentuk ekosistem rantai pasok dan ada sinergi antar pelaku usaha di sektor tersebut.

"Kita harus mulai mendorong usaha mikro kecil dan menengah petani kita, yang selama ini bergerak dalam skala ekonomi kecil-kecil untuk bergabung berkolaborasi dalam kelompok-kelompok atau dalam korporasi besar sehingga memiliki nilai ekonomi yang besar," terangnya.

Menurutnya, hal ini perlu dilakukan agar skala bisnis para petani dan nelayan bisa meningkat dan berdaya saing internasional. Bahkan, produknya bisa mengisi pasar dunia.

Di sisi lain, Jokowi meminta agar kementerian/lembaga terus memperhatikan kemudahan akses permodalan bagi para petani dan nelayan. Misalnya, memberi akses bagi mereka untuk mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Pada tahun ini, pemerintah mengalokasikan KUR sebesar Rp140 triliun dengan bunga 7 persen. Sementara tahun depan, plafon KUR meningkat menjadi Rp190 triliun, namun bunga lebih rendah menjadi 6 persen.

"Perlu KUR ini di-desain dengan skema-skema khusus per kluster, sehingga bisa sesuai dengan kebutuhan grace periode produksi pasar pertanian maupun perikanan. Pembiayaan harus diikuti dengan pendampingan baik pengelolaan keuangan, kemasan, dan marketing," tuturnya.

Lebih lanjut, mantan gubernur DKI Jakarta itu ingin sektor pertanian dan perikanan terus tumbuh karena bukan hanya bermanfaat bagi pemenuhan urusan 'perut' 260 juta masyarakat Indonesia, namun juga bagi pemenuhan kebutuhan tenaga kerja.

"Keduanya berkontribusi besar dalam peningkatan kesejahteraan rakyat dan menekan angka kemiskinan karena itu harus ada langkah langkah terobosan agar kedua sektor ini tumbuh lebih besar lagi dan menjadi motor penggerak ekonomi," pungkasnya.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha

Ucapan Idul Fitri

Berita lainnya :
 
 

facebook   twitter   rss   google plus
:: Versi Desktop ::
© 2024 BATAMTODAY.COM All Right Reserved
powered by: 2digit