BATAMTODAY.COM, Batam - Ketua DPD PDIP Kepri, Soerya Respationo menegaskan Jumaga Nadeak akan duduki kursi Ketua DPRD Kepri masa jabatan 2019-2024.

Penegasan ini, dikarenakan akan adanya aksi penolakan dari Gerakan Melayu pada Raya (25/9/2019) besok, di Gedung Graha Kepri, Kota Batam, terkait pelantikan Ketua DPRD Kepri yang bukan berasal dari tanah Melayu.

"Kalau Ketua LAM Provinsi Kepri dan Pak Gubernur waktu hari Sabtu atau Minggu kemarin bersilaturahmi ke rumah, yang intinya ada aspirasi. Pada saat itu saya sampaikan kepada beliau pengurus LAM Provinsi, bahwasanya aspirasi saya terima berupa surat, tapi kami di PDI Perjuangan memiliki mekanisme tersendiri. Keputusan sepenuhnya ada di tangan Ketua DPP partai," kata Soerya di DPRD Batam, Senin (23/9/2019).

Ia menjelaskan, sebelumnya DPD PDIP Kepri mengajukan tiga nama ke pusat, antara lain Lis Darmansyah, Jumaga Nadeak, dan juga Widi Astadi Nugroho untuk calon Ketua DPRD Kepri.

Namun dirinya meminta kepada DPP agar Widi Astadi Nugroho tidak diikutsertakan karena Widi merupakan adik kandungnya.

Tindakan tersebut diambilnya karena tidak mau adanya kesan ataupun unsur nepotisme. Jadi DPP sudah memanggil Lis Darmansyah dan Jumaga Nadeak untuk menjalani fit and proper test oleh dewan pimpinan pusat partai.

"Beberapa hari yang lalu turun keputusan dari DPP bahwa rekomendasi diberikan kepada Jumaga Nadeak. Sedangkan untuk di Ketua DPRD Tanjungpinang, istri dari Lis Darmansyah," tegasnya.

Terkait aksi tersebut, dirinya selaku Ketua DPD PDIP Kepri mengatakan tidak memiliki kapasitas untuk menerima dan menolak, karena kapasitas di daerah hanya untuk meneruskan aspirasi.

"Apabila ada desakan terkait keputusan itu, saya tidak mau berandai-andai, karena rekomendasi hari ini sudah diberikan kepada Pak Jumaga Nadeak," ungkapnya.

Dirinya pun berharap agar Kepri terus kondusif, pesta demokrasi sudah usai dan semua elemen harus bergandeng tangan bersama-sama.

Editor: Chandra