BATAMTODAY.COM, Lingga - Sebanyak enam belas (16) warisan budaya asal Kabupaten Lingga, yang diusulkan oleh Pemerintah Provinsi Kepri beberapa waktu lalu, lolos sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia setelah diseleksi dan ditetapkan tim ahli WBTB di salah satu hotel Jakarta Pusat.

Adapun 16 WBTB tersebut, antara lain Tradisi Basuh Lantai, Sunat Mudim, Bele Kampung, Kueh Mueh Pengantin Lingga, Kepurun, Ambung Gile, Kain Lipat 44, Tradisi Tujuh Likur dan Pintu Gerbang, Berkatam Al Qur'an Lingga, Bersih Tembuni Lingga, dan Tudung Saji Pandan.

Kemudian ada juga Gasing Lingga, Tangkap Ayam, Tam-tam buku Lingga, Layang-layang Lingga dan Tutur Kampung Nerekeh. Keseluruhan WBTB yang lolos tersebut, adalah WBTB yang berasal dari Kabupaten Lingga.

"Awalnya kita mengajukan 52 WBTB ditahun 2019 ini. Setelah diproses verifikasi dan beberapa kali sidang, tim ahli WBTB Indonesia akhirnya menetapkan yang diterima menjadi 41 WBTB," kata Kepala Dinas Kebudayan (Disbud) Lingga, Muhammad Ishak kepada BATAMTODAY, Selasa (20/8/2019)

Dari 41, 27 WBTB dapat dilanjutkan ke sidang penetapan dan 14 WBTB ditangguhkan. Kemudian dari 27 WBTB disidangkan lagi oleh tim WBTB Indonesia, dan dari hasil sidang tim akhirnya merekomendasikan lagi menjadi 16 WBTB.

Untuk WBTB Kue Mueh Pengantin yang awalnya berjumlah 12 jenis, akhirnya disatukan saja oleh tim WBTB Indonesia menjadi satu dengan nama Kue Mueh Pengantin Lingga.

"Dua belas kue mueh diharapkan dapat kembali diusulkan oleh Pemerintah Provinsi Kepri pada WBTB tahun depan, dengan menambahkan lagi kajian, sejarah, filosofi yang lebih detail lagi untuk 12 kue tersebut," ujar Ishak

Ishak mengaku dari catatan statistik Lingga termasuk kabupaten yang paling rendah pendapatan masyarakatnya, namun sangat kaya akan budaya.

Disamping itu, tim WBTB Indonesia juga memberikan penilaian dan apresiasi terhadap Kabupaten Lingga.

“Kabupaten Lingga sangat kaya budaya dan pemerintahnya sangat peduli dengan warisan budayanya. Untuk itu mari kita beri apresiasi, ”kata M Ishak saat mengulang perkataan tim WBTB Indonesia 

Editor: Surya