BATAMTODAY.COM, Bintan - Istio Sugiono, salah satu pelatih silat dari Kota Tanjungpinang mengaku kecewa dengan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) yang dihelat di Kota Batam. Pasalnya, dalam kegiatan itu, pelatih sama sekali tak dilibatkan sebagai pendamping.

Kepada BATAMTODAY.COM, Istio Sugiono menyampaikan, pada pelaksanaan O2SN tingkat Provinsi Kepri yang sedang berlangsung di Batam, pelatih pendamping tidak dilibatkan. Dengan alasan O2SN adalah gawean sekolah bukan gawean Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI).

"Alasannya O2SN gawenya sekolah bukan IPSI, ini jelas mempertegas tidak pedulinya dengan pencak silat, karna pendamping harus pelatih di bidangnya dan yang terpilih. Kalau yang mendampingi bukan bidangnya jelas hal ini tidak maksimal, apalagi yang berhubungan dengan adu fisik secara langsung," katanya, Kamis (11/7/2019).

Istio berharap, agar pihak panitia dan pengurus daerah (Pengda) IPSI Kepri untuk memberikan ketegasan aturan pendamping para pesilat. Minimal, memperbolehkan mendampingi pesilat dan itu sesuai rekomendasi dari IPSI.

"Permasalahan serupa sudah kerap terjadi, Dispora Tanjungpinang tidak peduli prestasi pencak silat dengan maksimal. Kalau yang bukan bidangnya mendampingi jelas ini menyimpang dan tidak berupaya memaksimalkan raihan prestasi," tegasnya.

Lebih jauh Istio mengatakan, dari pelatih sudah menyampaikan, kalau anggaran yang jadi masalah, pelatih akan menyiap biaya sendiri. Apalagi, pesilat asal Tanjungpinang, sudah sering membawa nama baik Tanjungpinang, baik di tingkat provinsi bahkan tingkat nasional diberbagai ajang.

"Kalau memang berharap ada prestasi, makanya para ahli di bidangnya harus dilibatkan. Ini demi perkembangan dan prestasi dan masa depan generasi muda Tanjungpinang khsusnya dan umumnya," harapnya.

Editor: Gokli