BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Terdakwa Said Machmud, guru SD yang berstatus sebagai ASN di Kabupaten Bintan harus merasakan dinginnya jeruji besi selama 8 tahun 6 bulan penjara. Sebab, dia dinyatakan telah terbukti bersalah melakukan pencabulan terhadap anak didiknya sendiri.

Putusan itu dibacakan majelis hakim, Eduard P Sihaloho didampingi Ramauli Purba dan Corpioner di Pengadilan Negeri (PN) Tanjungpinang, Senin (15/4/2019).

Dalam amar putusannya, Eduard Sihaloho menyatakan, terdakwa terbukti bersalah melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat, melakukan serangkaian kebohongan, atau membujuk anak untuk melakukan perbuatan cabul pendidik, tenaga kependidikan, atau dilakukan lebih dari satu orang secara bersama-sama, sebagaimana dalam dakwaan tunggal melanggar pasal 82 ayat (1) dan ayat (2) jo pasal 76E UU tentang Perlindungan Anak jo Pasal 64 ayat (1) KUHPidana jo pasal 65 ayat (1) KUHPidana.

"Menjatuhi hukuman 8 tahun 6 bulan penjara dan denda Rp 50 juta subsider 4 bulan kurungan," ujar Eduard.

Terhadap putusan itu, terdakwa didampingi penasehat hukumnya, Sukriyanto menyatakan terima. "Kami terima, yang mulia," ucap Sukriyanto, mewakili kliennya.

Namun, jaksa penuntut umum, Okky menyatakan pikir-pikir karena sebelumnya menuntut terdekat dengan tuntutan 11 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar subsider 4 bulan kurungan.

Diurai dalam surat dakwaan, terdakwa melakukan pencabulan dengan cara memegang kemaluan korban terhadap dua orang anak didiknya yang berumur 8 tahun, masih duduk di bangku SD di Kabupaten Bintan dari bulan Juli 2018 sampai November 2018.

Mirisnya perbuatan cabul dengan cara memegang alat vital korban dilakukan di dalam kelas pada saat proses pelajaran berlangsung yang diikuti 20 orang siswa di dalam kelas.

Editor: Gokli