logo batamtoday
Kamis, 25 April 2024
JNE EXPRESS


Lima Tahun Lagi, Australia Bakal Menambang Air di Bulan
Senin, 08-04-2019 | 14:40 WIB | Penulis: Redaksi
 
Ilustrasi.  

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Australia telah mengungkapkan rencananya untuk menambang air di Bulan dalam waktu lima tahun ke depan.

Ini adalah proyek yang ambisius dan berani dari Badan Antariksa Australia (ASA), yang baru didirikan tahun lalu, tapi akan meningkatkan perannya, seperti dikutip laman Geek, Selasa (2/4/2019).

Bulan dikabarkan memiliki suhu yang panas, tapi pada Januari, pesawat penjelajah Chang'e-4 Tiongkok berhasil mendarat di sisi jauh Bulan, sementara Eropa mengumumkan rencana misi bulan untuk menambang batuan Bulan. Pada Februari, SpaceX meluncurkan wahana bulan Beresheet milik Israel dan Jepang meluncurkan wahana bulan Toyota untuk misi mereka ke bulan.

Negara yang memiliki julukan Negeri Kanguru itu memang memiliki keuntungan dengan pengalaman mendalam dalam penambangan dan pertanian di lokasi terpencil (hampir mirip Mars).

Menurut para ahli, air Bulan bisa menjadi sumber potensial bahan bakar roket yang memungkinkan misi berawak ke Mars dalam jangka panjang.

"Membawa material dari permukaan Bumi ke orbit atau ke angkasa luar membutuhkan banyak biaya," ujar Andrew Dempster, Direktur Pusat Penelitian Teknik Antariksa Australia di Universitas New South Wales kepada Bloomberg. "Jika Anda dapat menghasilkan air di luar angkasa dengan biaya lebih murah dari sana, maka Anda ada di depan."

Sejumlah perusahaan sumber daya di Australia sudah mengadaptasi teknologi terestrial untuk luar angkasa. Produsen minyak dan gas terbesar yang terdaftar di Australia, Woodside Petroleum bermitra dengan NASA menggunakan teknologi robot untuk meningkatkan keselamatan di anjungan lepas pantai.

Pada bulan Maret, Woodside mengumumkan bahwa mereka akan bekerja dengan ASA untuk mempromosikan transfer teknologi antara sektor luar angkasa dan sektor minyak dan gas. Meskipun ASA belum genap satu tahun, Australia memiliki sejarah yang kaya di luar angkasa.

"Saya percaya bahwa dengan mengambil pendekatan komersial untuk usaha ekstra-terestrial dan memanfaatkan budaya awal yang tumbuh cepat di negara ini akan menjadi kunci bagi pertumbuhan program luar angkasa Australia," kata Dempster.

Hanya 10 tahun setelah dimulainya era ruang angkasa, pada 1967, Australia menjadi pemain dunia dalam perlombaan antariksa dengan peluncuran WRESAT, satelit pertama buatan sendiri di negara itu. Dan pada 1969, teleskop radio Parkes National Facility di Australia menerima sinyal televisi yang memungkinkan 600 juta orang, seperlima dari umat manusia pada saat itu, dapat menyaksikan langkah pertama Neil Armstrong di Bulan.

"Kami tidak dibebani oleh agen-agen lamban yang besar dan perusahaan multinasional besar," tutur Dempster. "Ada banyak orang yang gesit dengan banyak ide menarik yang bekerja di bidang ini. Sukses dapat terjadi dengan sangat cepat."

Sumber: Tempo.co
Editor: Yudha

Ucapan Idul Fitri

Berita lainnya :
 
 

facebook   twitter   rss   google plus
:: Versi Desktop ::
© 2024 BATAMTODAY.COM All Right Reserved
powered by: 2digit