BATAMTODAY.COM, Karimun - Pemerintah Kabupaten Karimun mulai menerapkan sistem perencanaan dan penganggaran menggunakan e-planing dan e-bajeting.

Penerapan perencanaan e-planing dan e-bajeting tersebut akan diberlakukan pada 2019 ini, yang diawali dengan perencanaan dan realisasi pembangunannya di tahun depan.

"Untuk menetapkan ini kita menunggu hingga dua tahun hingga saat ini tersedia perangkatnya. Alhamdulilah pengerjaannya bisa kita mulai pada 2020 mendatang, namun untuk penganggarannya dimulai tahun 2019 ini. Kemarin pun kita sudah launching bersama Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Kepri," kata Bupati Karimun, Aunur Rafiq beberapa waktu lalu.

Rafiq juga mengatakan, untuk kemudahan serta keuntungan yang didapat oleh Pemkab Karimun dalam penerapan e-planing dan e-bajeting yakni transparansinya proses pengajuan anggaran sehingga akan semakin terarah, terukur dan efisien.

"Nantinya hasil dari penerapan elektronik tersebut betul-betul dapat dirasakan oleh masyarakat. Lalu tidak adanya kegiatan yang mumbazir serta akan terjadi penghematan anggaran yang cukup besar," kata Rafiq.

Menurut dia, seperti halnya pembangunan jalan sepanjang satu kilometer atau lebih sudah akan diketahui nilai proyeknya sebab sudah langsung terprogram. Di mana pada saat dimasukkan usulan dapat langsung diketahui berapa nominal proyek tersebut.

"Kalau soal tidak lagi defisit mudah-mudahan saja tidak terjadi. Akan tetap yang namanya defisit bisa saja terjadi sebab ketika programnya masuk pada saat berjalan tiba-tiba ada kendala sewaktu dana transfer pusat atau kondisi pajak kita yang tidak tercapai," kata Rafiq.

"Jadi misal yang kita masukkan tadi sudah diprediksi anggaran sebesar Rp 1 triliun maka kita harus membelanjakan anggaran sebesar itu. Hanya saja, jika nanti dalam perjalanannya ternyata anggaran tersebut tidak tercapai maka akan dapat ditutupi atau dicukupkan pada APBD Perubahan," tambahnya.

Editor: Gokli