BATAMTODAY.COM, Karimun - Guna menekan angka Demam Berdarah Dengue (DBD) yang semakin meningkat, Pemerintah Kabupaten Karimun melakukan Gerakan Pemberantasan Nyamuk (PSN) yang dilaksanakan di Balai pertemuan Sidumolyo I, Kelurahan Tanjungbalai, Kecamatan Karimun, Senin (4/2/2019).

Bupati Karimun, Aunur Rafiq mengatakan, dilaksanakan kegiatan tersebut untuk menekan angka DBD di Kabupaten Karimun sehingga tidak terjadi peningkatan. Pasalnya hingga akhir Januari 2019 lalu untuk kasus DBD di Karimun sebanyak 39 kasus.

"Kalau ini terus meningkat tentunya Karimun akan ditetapkan sebagai Kasus Luar Biasa (KLB). Maka dengan gerakan yang kita lakukan ini dapat menekan itu. Tentunya dibantu oleh seluruh lapisan masyarakat yang digerakkan oleh Camat, Lurah, RW, RT, Kader Posyandu dan PKK sehingga kasus DBD dapat di tekan di 2019 ini," kata Rafiq.

Di samping itu, Rafiq juga mengatakan, pihaknya juga akan melibatkan Juru Pemantau Jentik (Jumantik) tentunya dibantu oleh komponen masyarakat yang mungkin jauh lebih efektik.

"Jumantik tetap dijalankan, karena saat ini untuk tenaganya masih sangat terbatas, namun tetap dilakukan. Maka perlunya bantuan dari seluruh komponen masyarakat agar pemantauannya jauh lebih efektif," kata Rafiq.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Rachmadi mengatakan, penyakit DBD sangat berbahaya jika terlambat menangani maka akan menyebabkan kematian. Dan selama ini di Kabupaten Karimun setiap tahunnya pasti ada kasus DBD.

"Maka untuk menekan agar tidak terjadi peningkatan DBD di kabupaten Karimun di tahun 2019, maka kita mengajak masyarakat untuk melakukan gerakan 3M (Menguras, Menutup, Mengubur) kalau perlu dilakukan abatesasi secara selektif," kata Rachmadi.

Selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan Abate secara simbolis oleh Bupati Karimun kepada perwakilan RW, RT di Kelurahan Tanjungbalai.

Editor: Gokli