BATAMTODAY.COM, Padang - Artificial Intelligence (AI), atau yang dikenal dengan Kecerdasan Buatan. Merupakan salah satu inovasi yang berhasil ditemukan, seiring dengan perkembangan tehnologi yang ada saat ini. AI sendiri merupakan suatu sistem kecerdasan yang ditambahkan ke dalam sistem tehnologi, diatur, dan dikembangkan dalam konteks ilmiah.
Walau 10 tahun silam, adanya AI masih belum terlalu terlihat bagi masyarakat Indonesia. Namun saat ini, para generasi millenial tentu sudah sangat akrab dengan sistem kecerdasan buatan yang ada di perangkat android masing-masing.
Bahkan inovasi AI, di beberapa Negara lainnya sudah mencapai tahap yang sangat tidak teduga dan dapat menggantikan tugas dari manusia. Dan saat ini, bahkan kita dapat menemukan beberapa artikel dari penelitian mengenai ancaman nyata AI bagi dunia kerja.
Pimpinan Redaksi Warta Ekonomi, Herianto Lingga, mantan analis di Bank Indonesia selama 5 tahun, serta analis di Otoritas Jasa Kuangan (OJK) menyatakan bahwa saat ini, kalangan muda di Indonesia harus mulai merubah pola berpikir dalam mengahadapi ancaman nyata AI bagi dunia pekerjaan.
"Ancaman nyata AI bagi dunia kerja sangat nyata, dari data yang sudah saya lakukan analisis. Saat ini ada 10 jenis pekerjaan yang akan terkena dampak langsung oleh kecerdasan buatan ini," ujarnya, Sabtu (8/10/2018) lalu dalam kegiatan Capacity Building Kehumasan bersama Bank Indonesia Perwakilan Kepulauan Riau yang digelar di Padang.
Lingga panggilan pria tersebut, menambahkan 10 jenis pekerjaan yang akan terkena dampak diantaranya adalah Web Designer, Online Marketer, Office Manager, Accountant, HR Profesional, Journalist, Editor, Lawyer, Dokter, serta Therapist.
Bahkan pekembangan AI dan tehnologi saat ini, menurutnya juga akan sangat berdampak bagi dunia perbankan. Dimana dia juga menggambarkan bagaimana saat ini generasi millenial, sudah sangat memanfaatkan kecanggihan tehnologi dalam melakukan transaksi perbankan yang bisa dilakukan melalui android.
"Kita bisa lihat saat ini apabila kita ke bank, sudah mulai sedikit masyarakat yang mengantri di depan teller untuk melakukan transaksi. Hal ini juga bisa kita lihat di ATM masing - masing perbankan," paparnya.
Dalam kegiatan tersebut, ia juga mengingatkan mengenai perkembangan Fintech saat ini. Dimana ia mengakui bahwa keberadaan Fintech, juga sangat membantu bagi masyarakat menengah ke bawah dalam mendapatkan pinjaman cepat yang sudah diakui dan mendapatkan izin dari Bank Indonesia.
Namun untuk saat ini, perkembangan tehnologi saat ini sudah sangat terasa bagi perkembangan Media Massa di Indonesia. Lingga menjelaskan, hal ini sangat berdampak terhadap industri Media Cetak.
"Sejak tabloid Bola kemarin tutup atau edisi terakhir, mulai darisini seluruh industri Media Massa harus mulai merubah pola pikir dan pola kerja masing-masing," tutupnya.
Editor: Yudha
